Jl Sewon Indah No 1, Kecamatan Sewon
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188
admin@warungarsip.co | warungarsip23@gmail.com
0274-4531054
0878 39137 459
LINI ARSIP
-
Teater Gapit dari Solo: Segelas Teh untuk Pembangunan
Rp 8.000,00 Troli -
Esai Opini Plesetan Emha Ainun Nadjib: Keperwiraan, Kekstariaan, Kepriyayian
Rp 10.000,00 Troli -
Esai Podium A.S. Laksana: Baju Paling Buruk
Rp 8.000,00 Troli -
Bisnis Properti: Booming Pencakar Langit Babak II
Rp 8.000,00 Troli -
Wawancara Sarwono Kusumaatmadja: “ABRI Pemain Kunci”
Rp 20.000,00 Troli -
Wawancara Ketua PBNU, Abdurrahman Wahid: “Kalau Pak Harto Tidak Cakap, Sudah Berantakan”
Rp 30.000,00 Troli -
Kongres PDI: Soerjadi di Ujung Tanduk
Rp 8.000,00 Troli -
Elite Politik: Geger Banteng hingga Puncak Beringin
Rp 10.000,00 Troli
TAHUKAH KAMU
- #TahukahKamu Inilah Laporan Kerja Pendokumentasian di Warung Arsip Tahun 2020
- #TahukahKamu Lima Situsweb yang Memandumu Mendapatkan Informasi Akurat seputar Pandemi Covid-19
- #TahukahKamu Berapa Lama Mendokumentasikan Satu Eksemplar Koran
- #TahukahKamu Berapa Waktu Diperlukan Mengkliping Satu Eksemplar Majalah Setebal 36 Halaman?
- #TahukahKamu Inilah Laporan Kerja Digitalisasi di Warung Arsip Tahun 2019
LAMAN DEPAN HARI INI
Media Indonesia | 10 Januari 2021 | #SriwijayaAir
Sriwijaya Post | 10 Januari 2021 | #SriwijayaAir
Solo Pos | 10 Januari 2021 | #SriwijayaAir
Tribun Jogja | 10 Januari 2021 | #SriwijayaAir
HARI INI DALAM SEJARAH
- 1909 - Masyarakat keturunan Tionghoa di Yogyakarta dan sekitarnya merayakan peringatan Tahun Baru Cina atau Imlek. Ketika hari menjelang senja, Kampung Pecinan di sisi utara Kraton Yogya riuh-rendah serta gemerlap warna-warni petasan dan kembang api ikut menyemarakkan perayaan Imlek tahun itu. Barongsai, tari topeng, serta seni ronggeng turut digelar. Sementara itu, di tiap-tiap halaman depan rumah-rumah dihiasi dengan lampion-lampion yang rupa-rupa warnanya.
- 1920 - Surat kabar Djawi Kondo mengeluarkan data penderita penyakit pes yang melanda Jawa Tengah dan Timur, yakni 415 orang. Detailnya adalah Surabaya (8 orang), Magelang (31 orang), Temanggung (365 orang), Wonosobo (6 orang), Semarang (2 orang), Salatiga (3 orang).
- 1928 - Muhammadiyah menyelenggarakan konferensi yang bertempat di SD Muhammadiyah Soeronatan, Yogyakarta. Konferensi tersebut dihadiri 60 peserta yang terdiri dari 22 sekolah. Pada jam sembilan malam pertemuan dibuka Hisjam selaku ketua konferensi. Dalam sambutannya, ia menekankan tentang pentingnya pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Selanjutnya, pertemuan diisi laporan kemajuan serta keluhan dari semua wakil sekolah yang hadir.
- 1931 - Suami-istri yang berinisial S dan I, di Kampung Kodja, Tanjung Priok, Batavia, terluka parah. Mula-mula, karena dibakar cemburu, sang suami menikam istrinya dengan sebilah pisau. Saat si istri berlari keluar menyelamatkan dirinya, ia bertemu dengan P, yang kemudian mengingatkan si suami untuk berhenti. Akan tetapi, si suami itu malah menyerang P. Bukannya lari, P menahan serangan sang suami, yang berakhir pada kekalahan si suami. Suami alias S dan istri alias I lalu dibawa ke Rumah Sakit CBZ, Batavia.
- 1938 - Bertempat di Instituut Gathmyr, atas undangan pihak Partai Arab Indonesia (PAI), diselenggarakan pertemuan untuk membicarakan pendirian Comite Petitie Soetardjo (Komite Petisi Soetardjo) di Palembang. Pertemuan ini dihadiri pula anggota Gerakan Rakjat Indonesia (Gerindo) dan Partai Indonesia Raja (Parindra). Para hadirin sepakat untuk mendirikan komite tersebut. Mereka yang duduk dalam komite bersepakat tidak terikat dalam disiplin partai (partij discipline). Pengurus sementara dari komite adalah: S. Sjechan Sahab (Ketua), H.M. Zen (Sekretaris Pertama), Ali Gathmyr (Sekretaris Kedua merangkap Bendahara), serta Sjarifoeddin dan K.H. Mansoer Azaharie (Komisaris).
- 1955 - Anggota DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Maluku Utara Arsjad Hanafie mengumumkan perusahaan pertambangan Manggaan yang di bawahi N.V. Halmal di Pulau Doi, Halmahera, macet akibat salah urus. Sebanyak 70 buruh asal Jawa terpaksa dipulangkan, sedangkan buruh asal Maluku Utara nasibnya tidak jelas karena selama berbulan-bulan nafkahnya tidak dibayar.
- 1989 - Setibanya dari Brunei Darussalam di Bandara Soekarno Hatta, Menlu Ali Alatas langsung memberikan reaksi atas tindakan yang dilakukan oleh mantan Dubes Indonesia di Tanzania. Mantan Dubes RI di Tanzania itu ketahuan menyelundupkan 184 potongan gading gajah senilai setengah milyar dalam peti kemas miliknya oleh petugas pelabuhan Tanzania.