Posted on

#TahukahKamu Tidak Naik Kelas, Siswa Bakar Sekolah

Karena dinyatakan tidak naik kelas, salah satu siswa SMKN 1 Kambowa, Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, membakar gedung sekolah pada 12 Juli 2017. Sebagaimana diberitakan liputan6.com, siswa yang berasal dari Desa Mata tersebut kecewa dengan keputusan pihak sekolah yang membuatnya mengambil tindakan pembakaran seluruh ruangan kelas sekolahnya. Berkat bantuan warga, api tak sampai menyebar luas menghanguskan belasan ruangan kelas lainnya.

Posted on

#TahukahAnda Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Terbaik Nasional 2016

Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kota Yogyakarta mendapat penghargaan sebagai Lembaga Kearsipan Daerah Teladan Terbaik Tingkat Nasional 2016.

Sebagaimana dikabarkan mediaindonesia.com, 18 Agustus 2016, Kantor Arpusda Kota Yogya dinilai selangkah lebih maju dibandingkan daerah lain dalam hal sarana dan prasarana kearsipan maupun dalam berbagai kegiatan.Misalnya, Arpusda Yogya telah memiliki saranana penyimpanan arsip vital berupa vaulting, selain itu juga depo arsip dinamis dan statis yang telah memenuhi standar kearsipan.

Untuk meningkatkan kesadaran arsip antarSKPD, Kantor Arpusda juga menyelenggarakan sejumlah kegiatan lomba pengelolaan arsip antar-SKPD.

Posted on

#TahukahKamu Ada Guru yang Menyuruh Muridnya Berkelahi

Ardin Simanjuntak adalah guru di salah satu SD di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Ia diadukan oleh orangtua si murid dengan perkara: menyuruh muridnya berkelahi. Ceritanya begini.

Murid satu bernama Syahril, kelas V. Murid lainnya bernama Wahid. Syahril dan Wahid satu kelas. Saat keduanya berkelahi, Guru Ardin menyeruak ke arena untuk melerai mereka. Pergumulan itu diakhiri dengan muka kedua murid bengap. Ardin pun menasehati keduanya. Apa boleh bikin, Syahril dan Wahid masih seperti kucing dan anjing, siap melanjutkan duel.

“Ayo, kalau masih belum puas, berkelahi lagi!” seru Guru Ardin sembari menyeret keduanya ke ruang kelas. Ardin mengunci pintu dan jendela. Dan, di luar dugaan Guru Ardin, si Syahril dan Wahid melanjutkan perkelahian mereka dalam kelas.

Karena sudah lebam-lebam, Guru Ardin melerai mereka dan disuruh pulang. Si murid Syahril dengan membawa muka enggak keruan menceritakan semuanya kepada ayahnya perihal Guru Ardin yang menyuruhnya berkelahi.

Sontak masalah menjadi ramai. Apalagi, sebelumnya Guru Ardin sudah bermasalah dengan ayah si Syahril bernama Sanusi Tanjung. Sanusi ini sehari-harinya bekerja sebagai pegawai Kantor Departemen P dan K di Labuhan Batu.

Kisah renggangnya relasi antara Sanusi dan Guru Ardin karena ternyata PR si Syahril sering dikerjakan ayahnya sendiri. Dan setelah PR itu diperiksa, jawaban Syahril mesti dikoreksi lagi. Sanusi tidak terima. Apalagi ada kasus Guru Ardin yang “menyuruh” si Syahril berkelahi dalam kelas. Runyam.

Ini cerita lama sebetulnya, Desember di tahun 1991 dan dilansir Tempo, 7 Maret 1992.

Ada-ada saja ulah si wali murid beserta gurunya ini.