Keterangan
Goesti Ktoet Poedje mempertahankan kedaulatan Republik dan oleh akrena itu dianggap berbahaya oleh Belanda. Poedje ditangkap dan bersama-sama dengannya ditangkap pula banyak patriot Bali. Pada 1948, Poetje sudah kembali ke Ibu Kota Republik di Yogyakarta. Kedatangannya disambut rakyat yang berasal dari Sunda Kecil dan Paduka Jang Mulia Presiden Sukarno.
CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-39137-459 (Pesan Cepat)