Keterangan
Dekade 1970, Amri Yahya, 58 tahun, harus dibilang pelukis yang paling populer di Indonesia. Kala itu, sejumlah lukisan batiknya mengguncangkan bursa seni lukis Indonesia yang masih sepi, dengan mencatat 10 kali harga pasar normal. Pers memberitakan, dan Amri segera menguak pintu sosialisasi yang prestisius. Ia jadi bintang iklan sebuah produk cat. Inilah kali pertama seorang pelukis menjadi bintang iklan audiovisual, yang kemudian disusul oleh Affandi (iklan rokok) dan Basoeki Abdullah (iklan mobil).
Kebenderangan nama Amri lalu mengilhami para perajin untuk meniru lukisan-lukisan batiknya yang memang eksotik dan gampang dijual. Lalu, berjajaranlah lukisan batik aspal (asli tapi palsuP ala Amri Yahya. Di kawasan Taman Sari, Yogyakarta, bergantungan lukisan batik dengan tanda tangan mirip: Amri Y., Amri Yahya, A. Yahya. Pers ikut gelisah dengan pendomplengan itu, dan ramai-ramai memberitakan. Amri, meski koceknya jadi terganggu, makin ternama saja. Belum usai ihwal itu, polemik yang mempersoalkan seni lukis bati itu Seni (dengan S besar) atau cuma kerajinan muncul ke permukaan. Dan Amri lagi-lagi jadi figur yang diperbincangkan.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)