Keterangan
Sejak tahun 1980-an, para pemikir dan aktivis muslim menjadi pemikul utama cita-cita demokrasi. Mereka menjadikan Islam sebagai sumber nilai-nilai demokrasi dan egalitarianisme. Mengapa kategorisasi “modernis-tradisional” bahkan “fundamentalis” tidak lagi memadai untuk menjelaskan wacana dan gerakan Islam?
Azyumardi Azra, Rektor IAIN Jakarta. Staf Ahli Panji Masyarakat
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)