Keterangan
Terlahir dengan nama Kho Tiauw Han pada tahun 1950 di Yogyakarta, ternyata nama ini hanya disandingnya hingga tahun 1981. Kini ia bersalin nama Ismail, karena telah menjadi seorang muslim sejak bulan Januari 1981. Mengapa ia memilih nama itu? “Saya kagum pada Nabi Ismail, putra Ibrahim, yang rela meengurbankan miliknya yang paling berharga yaitu nyawa untuk disembelih ayahnya sendiri karena perintah Allah!”, katanya mulai membuka percakapan. “Yakin akan kebenaran perintah Allah, nyawa pun dipersembahkan. Maka sungguh keterlaluan kalau sekarang ini orang diminta duitnya seribu atau duaribu untuk membangun tempat-tempat ibadah, tidak mau memberinya dengan ikhlas, padahal duitnya jutaan!”, sambungnya lagi.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)