Keterangan
Terbit 10 Hari Sekali. Harga 15 Sen. Alamat administratie: Struiswijkstraat 57 Batavia-Centrum. Redactie: Gang Lontar IX/42 – Batavia-Centrum.
Harga langganan 1 tahoen f 6; 3 boelan f 1.50. Pembajaran lebih dahoeloe. Advertentie 20 sen satoe baris. berlangganan lebih moerah dan boleh berdamai.
Dikemoedikan oleh Commissie redaktie. Pengarang di Europa: Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir dan Suparman.
Isi Daulat Rajat Edisi No 72 Th 3, 10 September 1933:
Boerhanoeddin – Pekerdjaan Kita ~ 1
Didalam saat seperti sekarang ini haroeslah kita mengatoer dan menjoesoen pekerdjaan kita. Kesalahan jang dahoeloe diperbaiki, kekoerangannja ditambahi. Kita ta’ perloe mengoerangi lagi apa jang mendjadi tanggoengan kita kaoem pergerakan dalam waktoe seperti sekarang ini. Kesemoeanja adalah kewadjiban kita. Ringan atau berat, senang atau soekar tidak mendjadi halangan bagi kita; jang mendjadi soal ialah bekerdja keras.
Mohammad Hatta – Pemimpin, Madjallah, dan Anggauta dalam Pergerakan ~ 2
Pada waktoe krisi ini sering timboel pertanjaan dalam hati kita, apakah kewadjiban pemimpin dalam pergerakan, apa kewadjiban madjallah dan apa kewadjiban anggauta biasa. Kalau kita soedah menempoeh saat jang seperti ini baroelah teringat benar oleh kita, bahwa ketiga-tiganja haroes mempoenjai pekerdjaan masing-masing dalam pergerakan.
Imperialisme Belanda Menempoeh Zaman baroe ~ 4
Peperangan ekonomi antara golongan-golongan imperialisme doenia telah djaoeh bertambah hebat dan tadjam. Masing-masing golongan mempergoenakan sendjata toetoep pintoe, perang beja, autarki dsl, konperensi ekonomi doenia telah lahir dan mati dan membawa hatsil bahwa peperangan ekonomi diantara golongan-golongan imperialis masing-masing bertambah hebat dan djelas.
Keadaan di Timoer ~ 6
Soedah selang lama ta’ tampak lagi soal “Timoer Djaoeh” diperbintjangkan di soeerat-soerat kabar harian. Tetapi sebenarnja, kedoedoekan Timoer adalah lebih hangat daripada jang soedah-soedah. Keadaan perhoeboengan dibagian Pacifique (Pasifik atau Laoetan Tedoeh) diantara keradjaan-keradjaan imperialistis beloem djoega beres.
