Keterangan
Setelah Peristiwa 27 Juli, sebagai simtom kegagalan dialog politik dan macetnya demokrasi Indonesia, maka pengamat terdorong untuk merenungkan kembali proses penyempurnaan demokrasi itu. Menurut salah satu penafsiran terhadap “Sabtu Kelabu: itu, peristiwa ini merupakan suatu proses tak teratur dari bawah, di mana golongan yang tak berada melakukan kerusuhan sebagai cara untuk mengungkapkan rasa tak puas terhadap pembangunan sosial. Proses dari bawah seperti ini dapat diartikan sebagai gejala tuntutan demokratis, yang tak terpenuhi karena sistem politik yang ada kurang menyediakan penyaluran yang cocok bagi pengungkapan rasa tak setuju atau perbedaan pendapat.
Dalam menegakkan demokrasi, dorongan dari bawah pasti perlu. Tapi hal itu tentu tak mencukupo sepanjang dari atas pemimpin atau pengusaha belum bersedia mengorankan jabatannya atau setidaknya mengubah sikapnya untuk memuaskan aspirasi dari bawah. Maka dalam keadaan yang bersifar jalan buntu ini, golongan yang menduduki leatk strategis di anatara lapisan atas dan bawah, yaitu kelas menengah, perlu dipertimbangkan kembali perannya dalam memperkukuh demokrasi.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)