Esai Hermawan Sulistyo ~ Matematika Sebuah Kursi (Ummat_No. 01, 21 Juli 1997)

Rp 2.000,00

Penulis: Hermawan Sulistyo
Media: Ummat_No. 01
Tahun: 1997
Halaman: 75
Ukuran: 2. 8 MB

Versi Produksi: Digital/PDF
Lokasi Stok: Gudang Warsip

Stok 25

Keterangan

Siapakah Ketua DPR/MPR mendatang? Menuk (Menteri Negara Urusan Khusus) H Harmoko atau Kassospol ABRI Letjen Syarwan Hamid? Khalayak politik pun bertanya-tanya dan menduga-duga. “Pasar taruhan” dengan cepat bergerak, bergeser-gesrr, mirip pertandingan Tyson lawan Holyfield. Mula-mula, nama Harmoko tak punya lawan tanding. Maklum, “Tyson” kepolitikan Indonesia ini selama lima tahun terakhir hampir selalu jadi “juara sejati”, dan tanpa lawan. Sebelum masuk penjara, Tysom –yang petinju– juga cuma sekali tersandung. Tak aneh kalau “pasar taruhan” dikuasainya. Namun, munculnya nama Syarwan Hamid membuat “pasar taruhan” bergeser, naik turun seirama dengan fluktuasi suhu politik.

Matematika sebuah kursi memang tak berlaku dalam lanskap kepolitikan Indonesia. Dua kali bisa menjadi lima, seperti kasus tambahan sebuah kursi, tanpa stembus accrord. Karena matematika –jangankan statistik– tak berlaku, maka para pakar politik sudah sejak Orba berdiri mencari-cari teori penjelas yang memadai bagi proses-proses yang berlangsung tiga dekade terakhir ini.

CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)