Keterangan
…Oleh karena itoe, maka kita tak oesah ketjil-ketjil hati, takoet kalau-kalau kekoeasaan itoe tidak dapat kita tjapai. Kekoeasaan itoe pasti datang. Hanja, lekas ataoe tidak lekasnja, adalah boeat sebagian tergantoeng daripada sikap kita sendiri. Kita dapat menjepatkan djalannja proces lahirnja “kekoeatan pelawan” itoe; kita dapat melekaskan datangnja match; tetapi kita djoega dapat melambatkannja.
Maka didalam menjepatkan djalannja proces inilah letaknja kerdja jang kita katakan “maha berat tetapi maha moelia” itoe tadi. Didalam melekaskan datangnja kekoeasaan itoelah letaknja kewadjiban kita semoea, agar soepaja djangan sangat-sangat sekali kehidoepan kita makin mendjadi pahit dan makin mendjadi getir, djangan sangat-sangat sekali kita makin menderita sengsaranja kerdja dosa orang lain. (S.I.M.)
Isi Fikiran Ra’jat No. 15, 07 Oktober 1932 adalah:
Karikatur | Polkenbond moengkir djandji… ~ 1
Timoer Boeat Timoer, Barat Boeat Barat ~ 2
Oetjapan jang diatas ini adalah dikeloearkan oleh seoerang penoelis jang mengetahoei keadaan dibenoea Timoer dengan sedalam-dalam dan tidak seperti orang-orang bangsa koelit-poetih lain jang hidoep bertahoen dikalangan bangsa Timoer tetapi tidak tahoe sama sekali keadaan negeri dan bangsa kita koelit berwarna ini. Apa maksoednja ini perkataan?
Maksoednja tidak lain oentoek menoendjoekkan kepada moeka oemoem bahwa oentoek mengetahoei keadaan dan kemaoean dari bangsa-bangsa dibenoea Timoer ini hanjalah bangsa Timoer sendiri dan tidak bisa bangsa lain.
Mosi Stokvis ~ 3
Menoeroet berita Aneta jang achir ini, maka kongres kaoem Sociaal Democratische Arbeiders Party telah menerima mosinja Stokvis jang berboenji kira-kira demikian:
“Kongres S.D.A.P. telah menerima mosi Stokvis jang maksoednja hendak bekerdja bersama-sama dengan pergerakan bangsa Indonesia dan tentang hal ini dimasoekkan kedalam program pekerdjaan tanah djadjahan.
Nasionalisme Indonesia ~ 5
Baroe-baroe ini soal Nasionalisme moelai ramai lagi diperbintjangkan baik oleh kaoem jang anti maoepoen oleh kaoem jang pro.
Kaoem jang tidak setoedjoe dengan nasionalisme, memberi keterangan dengan tjara jang tidak setjukupnja, demikian poela kaoem jang setoedjoe dengan nasionalisme itoe, memberikan definitienja koerang djelas. Ada nasionalisme jang berhaloean daerah-daerah, ada poela nasionalisme jang berbaoe kkoeltoer atau nasionalisme jang bentji kepada pembikinan asing dan ada poela nasionalisme jang soeka kepada pembikinannja alam, jaitoe nasionalisme jang tidak bentji kepada mesin-mesin walaupoen itoe bukan bikinan bangsanja sendiri. Nasionalisme jang berhaloean demikian tidak menganggap djahat kepada mesin-mesin sebagai alat oentoek memoedahkan pembikinan barang, akan tetapi hanja tidak setoedjoe kepada tjaranja mengatoer pembagian keperloean hidoep.
Mahatma Gandhi ~ 8
Disini sekali lagi kita akan menoelis tentang Gandhi, ialah beerhoeboeng dengan berita-berita jang belakang ini, mengatakan bahwa moelai dari tanggal 20 September Gandhi akan berpoeasa sehingga mati, dalam pendjaranja di Yeravada. Apakah sebabnja ia akan mendjalankan poetoesan jang sedemikian itoe? Poetoesan ini didjalankan boekanlah oleh karena kepoetoesan asa, dan boekanlah poela menoeroetkan nafsoe jang tidak baik, tetapi oleh karena ia mempoenjai keyakinan, bahwa dengan tjara jang akan didjalankannja itoe, ia dapat berboeat soeatoe kebaikan dan soeatoe djasa bagi ra’jat oemoemnja dan bagi golongan paria choesoesnja.
Diponagoro dan Pergerakannja ~ 9
Disalam pergaoelan hidoep jang tidak sempoerna, jang pintjang, dimana soesoenan pemerentah tidak mentjotjoki kemaoean ra’jat jang banjak, ra’jat jang terperentah, dimana pengaroehnja kapitalisme dan imperialisme bersimaharadjalela, disitoelah timboel poela rasa perstoean nasib, rasa bersama-sama haroes berlawanan terhadap imperialisme dan kapitalisme. Begitoelah perasaan ini timboel dalam hati ra’jat jang banjak pada tahoen 1825. Rasa kebangsaan, rasa haroes menggaboengkan diri dan haroes bekerdja oentoek keadilan, kemerdekaan dan keselamatan ra’jat bersama, rasa ini menimboelkan sendiri pendekar-pendekarnja, dan inilah menimboelkan Diponagoro. Dengan timboelnja pendekar kebangsaan ini, jang sifatnja tinggi, pemandangannja loeas dan dalam, jang mengetahoei tentang sifatnja kemaoean ra’jat jang banjak, jang mempoenjai keberanian jang tegoeh, bisa memimpin ra’jatnja jang banjak menoedjoe pada tjita-tjitanja. Menoeroet riwajat, kita mengetahoei bagaimana Diponagoro itoe ada dihormati, ditjintai dan disajangi, oleh teman-temannja dan pengikoetnja atau ditakoeti oleh moesoeh-moesoehnja. Keberaniannja adalah dihormati oleh moesoeh-moesoehnja. Diponagoro jang soedah berdjasa pada tanah-airnja, walaupoen maksoednja tidak kesampaian, selama tidak akan diloepakan oleh ra’jat Indonesia jang banjak. Siapa jang menjelidiki riwajatnja dengan sedalam-dalamnja, akan mengetahoei bahwa Diponagoro itoe adalah orang jang sangat memegang tegoeh keadilan, sehingga begitoe tegoeh sampai ia tidak maoe dan bisa menerima kedoedoekan sebagai seorang radja. Ketegoehan imannja inilah ada satoe sebab, satoe fasal, satoe motor jang membikin ia bersoenggoeh hati bergerak, sehingga membikin ra’jat jang banjak memihak padanja.
Konperensi Perloetjoetan Sendjata ~ 12
Konperensi perloetjoetan sendjata jang diadakan di Djeneve telah berachir. Beberapa negeri jang besar di Barat pada mengirimkan wakil mereka masing-masing menghadiri konperensi “anti perang” ini, soedah tentoe semoea dengan maksoed soepaja doenia ini mendjadi damai, alias orang tidak saling boenoeh lagi. Tetapi berhoeboeng dengan kabar-kabar jang dibawa oleh berita kawat, maka dapatlah kita menjatakan, bahwa hatsil daripada konperensi jang memakan ongkos tidak sedikit ini, hampir nihil, kalau tidak maoe dikatakan nihil sama sekali.
Kronik Indonesia ~ 14
Di soerabaja telah berdiri satoe perhimpoenan jang bernama P(artai) T(ionghoa) I(ndonesia) dibawah pimpinannja toean Liem Koen Hian.
Soerat kabar “Adil” jang dikeloearkan oleh Mohammadijah di Solo telah moelai terbit.
Kronik Indonesia di nomer 15 ini meliputi daerah-daerah: Soerabaja, Solo, Medan, Modjokerto, Bandoeng, Lahore, Tjirebon, Semarang, Minahasa.
Peristiwa-peristiwa jang termasoek antara lain Perhimpunan Partai Tionghoa Indonesia (PTI), Sekolah H.I.S., Taman Siswa, P.S.I.I.
Kronik Oemoem ~ 15
INDIA
Oleh karena permintaannja soedah terkaboel, jaitoe golongan-golongan Hidoe jang lain di India telah mengakoei hak jang sama dari kasta Paria, maka Gandhi pada tanggal 26 September telah memberhentikan poeasanja.
Pada tanggal 27 September, Gandhi tjoekoep beroesia 63 tahoen, dan membikin perajaan jang sederhana dalam pemboeiannja di Yeravada.
Poetoesannja pemerentah sekarang melarang Gandhi berhoeboengan dengan orang loear, ketjoeali kalaoe ia maoe lagi membitjarakan pernghapoesan perlawanan passief, ia akan diidjinkan menerima siapa djoega.
Dari 26 pemberontakan pada boelan Mei jang laloe di Burma, ada 24 orang jang oleh pengadilan tinggi didjatoehkan hoekoeman mati.
TIONGKOK
Di Fushin ada 4000 koe’i Tionghoa jang kerdja dalam parit areng batoe dibakar hidoep-hidoep oleh tentara Djepang.
Comite penoeloeng Noulens tjela keras pengadilan di nanking, karenavonnis tidak tjotjok dengan poetoesan jang didjatoehkan.
SEPANJOL
Satoe bom haibat telah meledak dibawah djembatan kereta api dari Cadiz, sehingga satoe hoofdleiding listrik hantjoer, dan sebagian kota djadi gelap.
Primbon Politik ~ 16
Kami ra’jat jang sedang kehaoesan ini minta tolong didjawab pertanjaan dibawah ini:
1. Apakah perlainannja tanah zelfbestuur dengan jang boekan zelfbestuur tentang pemerentahannja?
2. Apakah radja-radja ditanah zelfbestuur boleh mengadakan oendang-oendang sendiri?
3. Adakah berlakoe kitab oendang-oendang hoekoeman H.B. ditanah zelfbestuur dan negeri jang dipegang militair?
Primbon Politik diasoeh Ir. Soekarno berisi tanja djawab politiek. FR kali ini memoeat pertanjaan dari Padangpandjang, dari Banjoewangi, Lembang, Pajacombo.