Keterangan
“Penganiayaan fisik yang dapat kita saksikan dengan mata telanjang, sesungguhnya tidak sepedih penganiayaan atas hak dan martabat para wanita yang menjadi babu. Jangan jauh-jauh melihat yang di Arab, mari tengok kondisi para babu di dalam negeri: jam kerja mereka tidak terbatas, dari subuh hingga subuh. Tak ada jaminan pensiun, apalagi diikutkan Astek. Tak ada cuti haid, cuti hamil, cuti tahunan. Tak ada uang lembur. Tak ada tunjangan ini itu selain gajinya yang berkisar antara 25 sampai 50 ribu per bulan ditambah makan, kamar dekat dapur, dan baju bekas lungsuran dari ndoronya.
Yang lebih celaka, nasibnya tidak tersentuh peraturan tenaga kerja. Sepanjang hari mereka berkutat di dapur, mondar-mandir di dalam ruang yang dibatasi tembok. Seorang babu, hadirin sekalian, ibaratnya sebuah kasur yang hanya boleh ke luar rumah jika memang perlu dijemur. Itu sungguh menyedihkan. Memprihatinkan.”
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)