Keterangan
Di tengah kehendak untuk perubahan politik pada setengah tahun pertama 1998, hal paling mengejutkan adalah brutalnya tindak kekerasan di sekitar kita. Akhir Orde Baru ditandai dengan kerusuhan massa Mei 1998. Tak lama sesudah itu, Aceh bersaksi tentang kuburan massal, perempuan dan anak-anak korban kekerasan; menyusul kesaksian dan kekerasan dari tempat-tempat lainya. Reformasi yang menjanjikan kehidupan bernegara dan bermasyarakat lebih baik, menjadi sebuah paradoks memilukan.
Bagaimanapun, cerita korban adalah kisah peradaban. Selama ada hubungan kekuasaan yang dilandasi ketidakadilan, selama itulah korban ada. Tradisi filosofis mulai Plato sampai Hegel mengandaikan bahwa hubungan kekuasaan merupakan kebutuhan manusia akan tatanan sosial. Untuk itu, Hannah Arendt (The Human Condition) menyaratkan pengakuan bebas. Dasarnya adalah keadilan.
KATALOG: Kliping ini tersedia secara luring di Gudang Warung Arsip. Jika berminat, datang ke gudang kami atau hubungi via nomor kontak 0878-3913-7459.