Keterangan
Setelah lulus dari Institut Teknologi California, dia diterima menjadi tim peneliti di Akademi Kedokteran Harvard. Di situlah dia mulai menekuni penelitian mengenai obat anti-AIDS itu sejak 1989. Kala itu dia ditunjuk sebagai Direktur Pusat Penelitian AIDS di New York. Di lembaga riset AIDS terbesar di dunia itu dia mengepalai 50 peneliti. Dengan dedikasinya yang tinggi, Irene Diamond, pendiri lembaga itu, rela menyediakan anggaran US$ 11 juta untuk membangun laboratorium penelitian AIDS.
Namun banyak pihak yang menganggap studi Ho masih jauh dari harapan. Pengobatan kombinasi itu hanya bisa dijalani oleh sejumlah kecil dari 90% penderita AIDS yang melakukan pengobatan. Biaya pengobatannya bisa mencapai US$ 20.000 per tahun. “Dengan penemuan itu, jurang AIDS malah makin lebar,” kata Dokter Peter Piot, Direktur Eksekutif Program AIDS Perserikatan Bangsa-Bangsa. Disamping itu, pengobatan ala Ho akan membuat orang lebih berani untuk melakukan hubungan seksual berisiko karena mereka tahu cara pengobatan dininya. Kalau perilaku itu terus dibiarkan, tak mustahil akan menciptakan virus yang resisten terhadap semua obat, termasuk yang ditawarkan Ho. Namun ramuan yang disodorkan Ho setidaknya membuka cakrawala baru untuk mengobati penyakit yang menjadi musuh dunia ini.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)