Keterangan
Nasib nelayan tradisional Tanjungtiram, Asahan, Sumatra Utara, makin runyam. Kini mereka kian serius berhadapan dengan pukat harimau, yang menutup keran reeki mereka senpang perairan Batubara. Subuh awal Juli lalu, bentrokan nelayan tradisional dengan pukat harimau pun tak terelakkan.
Menurut Usman Royan, “Subuh berdarah” itu dimulai sejak pukul 3 dini hari. Usman, nelayan kecil yang menjadi korban bacokan bersama anaknya, Atan, berangkat ke laut bersama puluhan nelayan lain. Sesampai di laut, tiba-tiba mereka dihadang oleh 6 pukat harimau dengan 40 awak kapal. Tiba-tiba, dari salah satu kapal terdengar teriakan. “Itu mereka! Kejar… Hajar…”
Mendengar teriakan tersebut, puluhan nelayan kecil lari tunggang-langgang. Namun, awak pukat harimau terus mengejar sambil melemparkan batu-batu. Malang bagi Usman dan anaknya. Kepala dan lengan pria 47 tahun itu kena lemparan batu, dan kena bacok pula. Untung, Usman dan anaknya bisa meyelamatkan diri, berenang ke tepi pantai.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)