Keterangan
Wanita muda itu menatap cincin kawin—satu-satunya benda sisa masa lampau yang dibiarkan melekat di jarinya—dengan pandangan yang diliputi berlapis-lapis kenangan. Dari celah bibirnya yang disaput lipstick tipis, dan gemetar menahan luapan perasaan, terucap pengakuan, “Dalam tujuh tahun usia perkawinan kami, hanya empat tahun yang berlangsung penuh kebahagiaan. Dan waktu selebihnya adalah neraka. Sia-sia saya mencoba mempertahankan keutuhan perkawinan kami, demi kedua anak kami, atau demi nama baik keluarga. Tetapi, untuk apa mempertahankan keutuhan rumah tangga yang hanya membuat saya menderita?”
Ia, janda muda itu—kita sebut saja Yanti, karyawati, 30 tahun—mengaku tidak tahan terus-menerus menahan diri, terus-menerus memaafkan kesalahan suaminya yang dengan mudah selalu mengulang kesalahan sama: melakukan love-affair dengan wanita lain.
“Saya mencintainya. Tetapi saya tidak tahan bila harga diri saya terlampau sering direndahkan, dan perasaan saya disakiti berulang-ulang. Perlakuannya terhadap saya, terutama pada tahun terakhir sebelm kami berpisah, membuat rasa cinta saya berubah menjadi kebencian,” lanjut Yanti, dan bola matanya yang diliputi berlapis-lapis kenangan itu tampak berkaca-kaca.
~
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)