Keterangan
Selembar kertas, suatu hari, menjulur perlahan dari mesin facsimile di kantor broker PT Dharmala Arta Sejahtera, Jakarta. Pengirimnya, jauh sekali, dan bukan nama sembarangan: T.C. Coombs & Co, 4-5 Bonhill Street, London. Isinya amanat pembelian saham PT United Tractors dengan harga Rp 17.00 per lembar. Padahal, karena masih dalam proses pencatatan hingga tanggal 18 September, saham United Tractors belum lagi diperdagangkan di Bursa. Harga saham UT, yang pada penawaran perdana hanya dihargai Rp 7. 250 itu, kontan langsung melonjak. Ribuan lembar saham UT sudah berpindahtangan di pasar gelap.
Tak hanya T.C. Coombs & Co, anggota International Stock Exchange lain, seperti Crosby Securities Hong Kong Ltd. dan James Capel yang bermarkas di Hong Kong, belakangan ini, juga makin getol mengeruk saham-saham di pasar sekunder. “Mereka sudah membelanjakan bermilyar-milyar rupiah. Tapi pesanan masih terus datang, pada hampir seluruh jenis saham,” kata kuasa Bursa dari PT Dharmala Artha Sejahtera, Junus Dharma. “masih kurang banyak sekali, jumlah sahamnya masih tipis,” tambahnya.
*Artikel lainnya”
1. Cara Memlih Saham
2. Jangan Terkecoh Nama Besar
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)