Keterangan
Ludruk setelah tahun 1965, semakin pudar kharismanya. Pergolakan politik, semakin menenggelamkan dan nyaris memandulkan posisi ludruk di mata para penggemarnya. Selera penonton pun agaknya kini sudah berubah. Karena itu, di Jawa Timur, meski ada sekitar 100 grup ludruk – mutunya jauh di bawah masa tahun 1965 ke bawah.
Kejayaan ludruk sebagai seni tradisional Jawa Timur (khususnya Surabaya) ditandai dengan tampilnya ludruk ‘Marhaen’ pimpinan almarhum Wibowo. Grup ludruk ini didirikan pada tahun 1947. Mereka bukan saja digemari rakyat kebanyakan, tapi juga oleh kalangan menengah dan bahkan kalangan Istana Kepresidenan (masih pada zamannya Presiden Sukarno). Ludruk ‘Marhaen’ tercatat 24 kali tampil di Istana Merdeka. Terakhir, pada tahun 1967. Sehabis itu lenyap bagai ditelan bumi.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)