Keterangan
Begini ceritanya. Baru menjelang akhir tahun 1944, ketika Jepang semakin menyadari bahwa harapan untuk mencapai kemenangan dalam Perang Asia Timur semakin meredeup. kebijaksanaan dasar pemerintah pusat tentang “Hindia Timur” mulai diterima oleh penguasa militer. Wilayah yang semula akan dijadikan sebagai bagian integral kekaisaran Jepang ini, harus mendapatkan haknya untuk mempunyai pemerintahan sendiri. Ada tiga alasan yang dipakai oleh Kementerian Luar Negeri Jepang, salah satu penyokong utama dari kemerdekaan Indonesia, yaitu, pertama, untuk menarik simpati rakyat; kedua, untuk memperkuat politik “Asia Timur Raya”; dan, ketiga, untuk mendapatkan keuntungan dalam percaturan perang.
Maka pada bulan September 1944, Perdana Menteri Jepang, Koiso, pengganti “militeris” Tojo, mengumumkan bahwa Kekaisaran Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada “Hindia Timur” atau To Indo, sebagaimana yang telah diberikannya kepada bangsa lain, seperti Myanmar dan Filipina.
KATALOG: Kliping ini tersedia secara luring di Gudang Warung Arsip. Jika berminat, datang ke gudang kami atau hubungi via nomor kontak 0878-3913-7459.