Keterangan
Jika zaman kolonial dilihat lagi, NU dan Muhammadiyah bisa berdebat tentang keabsahan ijtihad. Tetapi, Muhammadiyah, yang menghindari politik, dan Sarekat Islam, yang bermula dari kesadaran politik, berdebat habis-habisan tentang tempat politik dalam usaha penemuan afinitas yang ideal dari ketiga keprihatinan itu. Di zaman pascakemerdekaan, masalah yang dihadapi pun semakin kompleks. Apakah negara Islam adalah kemestian ataukah utopia saja? Ketika perdebatan telah dituangkan dalam pola perilaku yang keras, maka kita pun berhadapan dengan salah satu tragedi bangsa–para pejuang saling menghadapkan bedil pada yang lain.
Taufik Abdullah, Sejarawan, Peneliti Senior LIPI
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)