Keterangan
NUhammadiyah. Sebuah akronim yang tak hanya mempermainkan ujung lidah pengucapan, tapi juga menyimpan sebuah memori rekonsiliasi yang dalam. Binhad Nurrohmad dan Sahlul Fuad mengisahkan cerita di balik buku ini.
Binhad Nurrohmat, Koordinator “kiai-kiai” Jagad NU Miring. Tak hanya santri NU (di)miring)kan-nya, organ Islam besar lainnya, yakni Muhammadiyah yang diwakili Moh Shofan juga turut diseret-seretnya.
Jadilah NUhammadiyah. Sebuah akronim yang tak hanya mempermainkan ujung lidah pengucapan, tapi juga menyimpan sebuah memori rekonsiliasi yang dalam.
Terbitnya buku “NUhammadiyah Bicara Nasionalisme” yang dikerjakan anak-anak muda dari tradisi besar dan panjang NU dan Muhammadiyah bisa dibaca sebagai ikhtiar “menyatukan” kerja-kerja muamallah yang telah dirintis leluhur dua organisasi masyarakat terbesar di Nusantara ini.
Binhad menjelaskan duduk perkara buku ini dan segala macam cerita melatari buku ini. Juga tentu saja bicara santri celeng, seperti kisah Kiai Rifa’i.
- Kronik Indonesia – Jurnalisme Masa Silam
- Jurnal Republik – Peristiwa Penting Hari Ini