Posted on

#TahukahKamu Orang yang Pertama Bawa ‘Telolet’ ke Indonesia

Jelang tahun 2016 tutup, Indonesia menyumbang kegembiraan untuk dunia. Apalagi kalau bukan demam bunyi klakson bus ‘Telolet’. Bahkan, pada 19 Desember 2016, “Om Telolet Om” menembus trending topiq dunia.

Tapi, tahukah kamu siapa yang pertama membawa bunyi klakson “Telolet” pertama ke Indonesia. Sebagaimana dilansir KRJogja.com, H Teuku Eri Rubiansah dari Kebumen si pembawa klakson itu. Dia adalah pemilik PO Efesiensi.

Sepenuturan Eri, ia pertama kali membeli klakson (telolet) di sebuah pameran otomotif di Jerman pada 2001. Tepatnya di Kota Hannover. Saat itu Eri membeli satuan karena tidak mungkin membawa dalam jumlah banyak. Tujuannya dia ingin ada ciri khas di armada bisnya. Tahun-tahun tersebut, Eri memang tengah membangun armada bus trayek Jogja – Cilacap dan Jogja – Purwokerto yang berkedudukan di Kebumen.

Beberapa tahun kemudian saat pergi haji, di Jeddah dia menemukan klakson yang sama. Dari situlah ia kemudian tidak lagi membeli satuan, namun dalam jumlah banyak. Mampir setiap dia umroh, tak lupa ia belanja ‘telolet’ dalam jumlah yang tidak sedikit.

Merek paling bagus, lanjut laki-laki kelahiran Kebumen 27 Juli 1967 ini, adalah Marco dari Italia. Harganya sekitar 300 real. Menurut alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) ini, dengan bunyi klakson yang lain dari yang lain saat itu ia berharap masyarakat mudah mengenali. Terbukti kemudian Efesiensi menjadi bus yang paling banyak diminati di jalur selatan Jawa Tengah-DIY.

Ciri khas armadanya yang menggunakan klakson telolet ternyata menarik rekan-rekannya. Ia akhirnya memberitahu tempat membeli ‘Telolet’. Bahkan saat ini bunyinya bermacam-macam, bisa dibuat melodi.