Pada 27 April 2018, Koran Tempo melansir di halaman depan proyek pelabuhan yang mangkrak dengan judul headline: “33 Proyek Pelabuhan Terbengkalai”. Berikut ini kliping lengkapnya:
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo mengatakan sebagian pelabuhan tidak rampung dibangun. Ada pula yang selesai, namun tak bisa digunakan dengan semestinya. Pada kasus lain, bangunan berdiri tanpa akses jalan menuju pelabuhan.
“Ini terjadi karena tidak ada perencanaan yang baik sejak awal, serta tak ada koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah,” kata Wahju, Selasa lalu.
Menanggapi temuan tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo mengatakan sedang berupaya merevitalisasi proyek 33 pelabuhan tersebut. “Kami sedang memetakan apakah proyek-proyek itu bisa dilanjutkan atau tidak,” katanya kepada Tempo kemarin.
Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian Perhubungan mencatat proyek di 14 provinsi tersebut mulai dilelang pada 2012. Seluruh proyek itu menelan biaya sedikitnya Rp 1,66 triliun-termasuk rencana lanjutan dua tahun terakhir. Sebagian besar anggaran dialokasikan untuk pekerjaan konstruksi, seperti pembangunan fasilitas, rambu suar, hingga pengerukan kolam pelabuhan. Sisanya untuk jasa konsultasi penyusunan rencana induk, studi desain, survei alur laut, hingga supervisi.
—-
SUMATERA BARAT
– Tiram
Pagu APBN 2012-2014 Rp 21,17 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Teluk Tapang
APBN 2012-2013 Rp 128,21 miliar Mangkrak
– Barus
APBN 2013-2017 Rp 48,83 miliar Dilanjutkan
– Tanjung Beringin
APBN 2007-2016 Rp 16 miliar Mangkrak
– Pangkalan Dodek
APBN 2012-2015 Rp 45,42 miliar Dilanjutkan
KEPULAUAN RIAU
– Tanjung Berakit
APBN 2014-2017 Rp 74,28 miliar Mangkrak
– Malarko
APBN 2012-2014 Rp 112,89 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Dompak
APBN 2013-2015 Rp 57,34 miliar Mangkrak
– Mocoh
APBN 2013-2015 Rp 62,43 miliar Mangkrak
RIAU
– Meranti
APBN 2013-2015 Rp 50,72 miliar Mangkrak
KALIMANTAN BARAT
– Mempawah
APBN 2015 Rp 1,4 miliar Dilanjutkan Pelindo II
KALIMANTAN TENGAH
– Batanjung
APBN 2012-2017 Rp 110,44 miliar Mangkrak
KALIMANTAN TIMUR
– Palaran
APBN 2013-2014-2018 Rp 52,61 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Mantaritip
APBN 2009-2014-2018 Rp 99,1 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Penajam Paser
APBN 2015 Rp 5 miliar Mangkrak
– Sangatta
APBN 2012 Rp 49,15 miliar Mangkrak
– Kuala Samboja
APBN 2014 Rp 30 miliar Mangkrak
KALIMANTAN UTARA
– Sesayap
APBN 2012 Rp 16,61 miliar Mangkrak
KALIMANTAN SELATAN
– Marabatuan
APBN 2013 Rp 16,62 miliar Mangkrak
– Matasiri
APBN 2013-2015 Rp 39,62 miliar Mangkrak
– Serongga
APBN 2009 Rp 16 miliar Mangkrak
– Sebuku
APBN 2012-2016-2018 Rp 215,15 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
JAWA TIMUR
– Pacitan
APBN 2012-2013-2015 Rp 55,25 miliar Mangkrak
– Kalianget Sumenep
APBN 2013 Rp 4,89 miliar Mangkrak
MALUKU
– Yos Sudarso
APBN 2013-2014-2017 Rp 54,79 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Batu Merah
APBN 2014-2017 Rp 10,52 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Air Buaya
APBN 2012-2015 Rp 21,4 miliar Mangkrak
MALUKU UTARA
– Dorume
APBN 2014 Rp 755,9 juta Mangkrak
SULAWESI TENGGARA
– Watunohu, Koleka Utara
APBN 2015-2017 Rp 38,05 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
NUSA TENGGARA TIMUR
– Pota
APBN 2015-2017 Rp 29,6 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Kolbano
APBN 2013-2014-2017 Rp 58,27 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
– Nunbaun Sabu
APBN 2013-2017 Rp 82,36 miliar Mangkrak (Dilanjutkan)
PAPUA
– Sarmi
APBN 2015 Rp 32,94 miliar Mangkrak
[YOHANES PASKALIS PAE DALE | CHITRA PRAMESWARI | ANDI IBNU | AGOENG | ANTARA]
DOKUMEN/ARSIP
LAPORAN UTAMA KORAN TEMPO
JUMAT, 27 APRIL 2018
“33 Proyek Pelabuhan Terbengkalai”