Keterangan
Misah Arwah
sebab kecemasan itu tak pernah selesai
kini kutempatkan diri
di antara wajah pucat rumah duka
dan kaca-kaca jendelanya
yang memantulkan kegetiran tak bernama
kulihat orang-orang menyanyi dan berdoa bersama
cahaya memancar dari telapak tangan mereka
yang terbuka
tetapi langit telah menjadi sekeping logam,
terlalu keras dan menyilaukan
bagi segala yang berasal dari manusia
di sudut jauh, di bawah bayangan salib yang jenuh
seorang perempuan tua
menyeka sudut-sudut matanya yang basah
dan mensucikan kesedihan
sebagai miliknya sendiri
sebab kecemasan itu tak pernah selesai
begitu mudah sunyi menyelinap
lalu bekerja dalam diriku
sembari menunduk dalam-dalam
kuraba gelang pemberianmu. dan diam-diam
tubuhku gemetar, menahan sepenggal keharuan
yang mungkin tak akan pernah kita percakapkan.
/2011
CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)