Muhidin M. Dahlan – Inilah Esai (2016)

Rp 65.000,00

Penulis: Muhidin M. Dahlan
Edisi: Februari 2016
Penerbit: I:BOEKOE, Yogyakarta
Tebal: 192 hlm
Ukuran Buku: 14 cm x 21 cm

  • Versi Produksi: Paperback/Cetak Terbatas
  • Kondisi: Baru
  • Lokasi Stok: Gudang Warsip

Stok 21

Keterangan

Esai adalah cerminan, meditasi, percobaan dalam pengung­kapan gagasan yang diekspresikan secara licin dengan bahasa yang “lentur”, kata Montaigne. Sesuatu yang sifatnya longgar, kata esais Emha Ainun Nadjib.

“Esai itu bukan puisi. Akan tetapi esai tidak diperkenankan untuk hadir tanpa rasa poetika. Esai bukan cerita pendek, bukan novel, bukan reportoar teater, namun esai diharuskan bercerita, diwajibkan mengekspresikan suasana, itupun cerita dan suasana harus merupakan kandungan yang implisit, yang tersirat, yang sa­mar, sebab kalau tidak: ia dituduh sebagai puisi atau cerita pendek atau novel atau reportoar teater,” lanjut Cak Nun.

Dengan membaca sajak kita dapat terserap ke dalam suasana puitis, dan dengan membaca karya ilmiah kita berkutat dengan analisis tentang suatu obyek penelitian. Dalam dua kegiatan itu sang penyair dan sang ilmuwan menjadi tidak penting, karena yang pokok adalah karyanya. Membaca esai, sebaliknya, cenderung membuat kita teringat pada penulisnya, karena gerak-gerik, mimik dan gestikulasi, demikian pun kegembiraan dan rasa jengkel akan muncul dalam kalimat-kalimatnya. Membaca tulisan ilmiah dan membaca sajak pada dasarnya berarti menghadapi teks, sedangkan membaca esai adalah menghadapi teks dan sekaligus juga berhadapan dengan penulisnya. Ilmu mengubah subyektivitas menjadi obyektivitas, puisi mengubah obyektivitas menjadi subyektivitas, tetapi esai menghormati kedua-duanya, menghadapi obyektivitas sambil mengubah subyektivitas. (Ignas Kleden, 2004: 463)

INILAH ESAI

Tangkas Menulis Bersama Para Pesohor

 

Isi Buku

Pengantar dari Pengantar ~ 5
Isi Buku ~ 7

Mukadimah
Esai itu Gaya Menulis “Bukan-Bukan”
11

Tema & Topik
Spesialis Boleh, Generalis Juga Sah
15

Mendekati Sumber
Lima Sumur Menimba Bahan Esai
32

# Perpustakaan ~ 32
# Subjek Manusia ~ 33
# Subjek Flora dan Fauna ~ 34
# Ruang-ruang Imajiner ~ 34
# Internet ~ 35

Gaya Esai
16 Pilihan agar Esai tak Mati Gaya
38

# Esai itu seperti Surat ~ 38
# Esai itu Alat Kritik yang Melengkung ~ 39
# Esai itu seperti Puisi Naratif ~ 41
# Esai itu seperti Percakapan ~ 42
# Esai itu adalah Pengantar Memasuki Buku ~ 43
# Esai yang Mengantar Arwah ~ 44
# Esai itu adalah Memoar ~ 45
# Esai itu seperti Pamflet Peringatan ~ 46
# Esai yang Dimimbarkan ~ 47
# Esai yang Dibikin untuk Memancing Keributan ~ 48
# Esai yang Menghanyutkan ~ 49
# Esai itu Medan Akrobat Berbahasa ~ 50
# Esai yang Merangsang dengan Cerita ~ 51
# Esai itu Memberi Nyawa pada Kamus ~ 52
# Esai yang Menggelar Sinisma dan Satirisma ~ 53
# Esai yang Berkaki adalah Esai yang Didorong Tenaga Turbo Kekuasaan ~ 55

Menata Judul
Tigabelas Gaya Menc(u)ari Perhatian
58

# Yang Baru yang Berkelahi ~ 59
# Pengandaian yang Subversif, Lucu Bisa ~ 63
# Awas Terpelesat dalam Perbandingan ~ 66
# Penggabungan: Mendekatkan yang Jauh, Mengakrabkan yang Dekat ~ 68
# Menolak dengan Data, Argumen Tandingan, dan Keprihatinan ~ 69
# Bertanya Sejak dari Judul ~ 71
# Satu Kata Cukup ~ 73
# Dengan Daftar, Dengan Angka ~ 75
# Bergaya dengan Istilah, Bersolek dengan Bahasa ~ 75
# Ketika Surat menjadi Esai ~ 79
# Memoles dengan Kutipan ~ 82
# Pronomina: Saya, Aku, Kita, dan Kami ~ 83
# “Esai Sebagai”: Manautkan atau Menyimpulkan ~ 84

Pembuka Esai
Delapan Jalan Menyingkap Esai
86

# Mengetuk dengan Kutipan ~ 87
# Peristiwa, Kronik, Waktu ~ 98
# Mulailah dengan Cerita, Dengan Kisah ~ 105
# Mengolah “Data Akta” dengan Narasi Memikat dan Efisien ~ 113
# Mengajukan Sejumlah Pertanyaan ~ 119
# Menyapa si Yang Mulia ~ 123
# Teori, Metode, Istilah ~ 128
# Paparan Umum dan Serangkaian Pernyataan ~ 133

Deskripsi
Lima Titian di Sekujur Tubuh Esai
143

# Memilah Kutipan ~ 143
# Halte Pemberhentian ~ 146
# Terampil Membangun Jembatan ~ 148
# Kalimat Langsung dan Tak Langsung ~ 150
# Menyiasati Statistik dengan Desain ~ 155

Paragraf Pengunci
Lima Cara Menutup Esai
159

# Mempertegas Pesan Utama: Sinar Persatuan dan Revolusi (Mental) ~ 160
# Memberi Jalan Keluar: Dari Liga Pemerintahan yang tak Menarik ~ 164
# Bertanya dan Berseru: Abad yang Mengerikan! ~ 168
# Mengandaikan: Presiden B.O. dan Pohon Beringin ~ 171
# Kembali ke Langkah Awal: Bacalah dan Tak Perlu Dibela ~ 174

Daftar Esai
179

Lain-Lain

# Cepat dan Tangkas ala Cak Nun ~ 24
# 10 Esai Pilihan Bandung Mawardi ~ 31
# 7 Baik Menurut Gunawan Maryanto ~ 37
# 3 Esai Sukarno Pilihan Njoto ~ 122
# 8 Siasat Membuka Esai ~ 141
# 10 Esai Pilihan Zen RS ~ 158
# 9 Tulisan Bagus ala Rusdi Mathari ~ 177
# 5 Asas Menulis Ala Gus Dur ~ 192

Additional Information

Weight 0,3 kg