Keterangan
CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)
Dia duduk di sebuah bangku kayu di bawah daun-daun kuning di taman yang sunyi, merenungkan angsa-angsa berdebu, sementara kedua tangannya memegang ujung tongkat peraknya, dan berpikir tentang kematian. Pada saat kunjungan pertamanya ke Jenewa, danau itu tenang dan jernih. Banyak burung camar yang akan makan dari salah satu tangannya, dan perempuan-perempuan bayaran yang tampak seperti hantu-hantu di keremangan sore dengan rok organdi berkibar dan payung sutera.