Esai Harry Tjahjono ~ Harga Kehidupan (Sarinah_No. 193, 12 Februari 1990)

Rp 2.000,00

Penulis: Harry Tjahjono
Media: Sarinah_No. 193
Tahun: 1990
Halaman: 9
Ukuran: 5. 6 MB

Versi Produksi: Digital/PDF
Lokasi Stok: Gudang Warsip

Stok 25

Keterangan

Seberapa sedih, seberapa ngeri, bila datangnya maut dapat diketahui secara pasti?

Kita tak pernah tahu. Tak akan pernah tahu. Sebab, kita tidak pernah bisa bertanya kepada Kusni Kasdut, atau kepada Basri Masse, yang pernah mengalami langsung pengetahuan akan hal itu. Mereka, juga yang lain, sudah tiada. Yang tinggal hanyalah semacam keharuan, dan rasa gamang, setiap kali terdengar seseorang dijemput kematian. Dan kadang-kadang disertai suatu kesadaran, yang melintas cepat dan lekas hilang: alangkah fananya kehidupan– alangkah berharganya dapat tetap hidup.

Dan, mungkin, sebaiknya maut tetaplah datang secara sembunyi-sembunyi. Kita tak perlu tahu kapan ia datang. Kita tak perlu memaksa kapan ia datang. Sebab, seperti kata Al-Ghazali, “Soal pengetahuan adalah suatu soal yang sangat berbahaya”. Terlebih bila pengetahuan itu sesungguhnya merupakan rahasia Tuhan.

CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)