Keterangan
Ketika Bagong Kussudiardjo digelisahkan pengalaman estetiknya dalam melukis bahwa seni lukis memberi ruang yang leluasa kepada garis dan warna untuk memancarkan berbagai ekspresi dengan mencetuskan perlambangan, kenyataan optis, atau semata mewakili dari dirinya sendiri, ia bertanya pada dirinya, apakah itu tak mungkin dalam seni tari?
Bagong pun menciptakan tari “Khusuk” untuk menjawabnya.
Tari “Khusuk” digelar bersama tari “Lampor” di Teater Arena Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada 12 dan 13 November 1993.
CATATAN:
Anda bisa menghubungi Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp 0878-3913-7459 (Pesan Cepat), jika:
– Kesulitan masuk di situs web warungarsip.co
– Jika dokumen yang Anda cari belum ada di situs web. Sebab, karena kemampuan penyimpanan yang tidak maksimal, sebagian besar kliping tidak bisa diunggah.