Keterangan
Rumahnya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta, sederhana dari dalam dan luar. Tidak nampak perabotan yang mewah. Di depan rumahnya, tumbuh pohon kamboja dan bunga sepatu. Pagar hidup yang lebat di seputar halaman depan rumahnya, tak memungkinkan orang untuk mengintip ke dalam. Meski penuh tanaman, rumah itu cukup bersih dan sedap dipandang, nyata dirawat dengan baik. Padahal Soekarso Prajitredjo, pemiliknya, cuma memperoleh hak pensiun per bulan sebesar Rp 1,53 (satu rupiah lima puluh tiga sen) saja.
Ayah dari empat orang anak itu pernah juga mengajukan protes dan menuntut perbaikan pensiun yang harus diterimanya dari Perusahaan Negara Dharma Niaga, tempat di mana dulu sudah puluhan tahun ia bekerja. “Makanya, saya cuma bisa tertawa mendengar ada orang yang pensiunnya Rp 500 saja, sudah dibesar-besarkan. Mau protes? Saya tidak mau, percuma saja,” uajarnya sambil senyum penuh arti. Mungkin dia sudah putus asa.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)
