Resensi Nirwan Ahmad Arsuka ~ Kejahiliyahan Merespon Akal Budi (GATRA_No. 07, 04 Januari 1997)

Rp 3.000,00

Penulis: Nirwan Ahmad Arsuka
Media: GATRA_No. 07
Tahun: 1997
Halaman: 10
Ukuran: 2. 6 MB

  • Versi Produksi: Digital/PDF
  • Lokasi Stok: Gudang Warsip

Stok 25

Keterangan

Meski bukan kumpulan anekdot, buku ini bisa membuat pembacanya terpingkal-pingkal. Pervez Amirali Hoodbhoy, doktor fisika nuklit dari MIT ini tidak bermaksud melucu. Yang ia sodorkan lewat bahasa yang memikat, adalah keprihatinan dan kegondokannya atas kejahiliyahan sejumlah pemikit dan pemerintah negara-negara Islam dalam menghadapai kekuatan pengubah sejarah terbesar saat ini: Sains.

Abdus Salam, muslim Ahmadiyah pertama yang meraih Nobel Fisika itu memberi pengantar dengan kalimat awal, “Tidak diragukan lagi bahwa dari seluruh peradaban di planet ini, sains menempati posisi yang paling lemah di dunia Islam…”. Bagi Hoodbhoy, ketertinggalan Islam dalam dunia sains dan teknologi , disebabkan terutama oleh ortodoksi dan fundamentalisme.

Memang, pada zaman keemasan peradaban Islam, pemikir rassional tumbuh subur selama beberapa abad. Itu menunjukkan tak ada pertentangan antara Islam dan sains. Namun, seperti diuraikkan Hoodbhoy, zaman kegemilangan itu disebabkan bukan hanya oleh tiadanya pertentangan anatara ajaran Islam dan rasionalitas. Yang justru lebih penting adalah mekarnya atmosfir liberal di kalangan istana, tempat para ilmuwan besar bekerja dengan merdeka.

CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)