Keterangan
Mengapa remaja Jakarta berbahasa prokem? Henri Chambert Loir –doktor Sastra Timur, yang menyusun kamus ini bersama Prathama Rahardja– dengan yakin menjawab: kawula muda menggunakan bahasa ini bukan supaya tidak dimengerti orang lain, tapi untuk membedakan diri, terutama, dengan golonan bukan preman, golongan “orang baik-baik” yang para prokem begitu sinis karena kemunafikannya.
Hendri memperingatkan, gejala bahasa prokem jangan dianggap remeh, tapi justru perlu diamati sebagai akibat dan cerminan, dari suatu kenyataan sosial. Remaja Jakarta sebenarnya berakar budaya dari berbagai daerah, yang kalau mau dilacak, juga bisa cukup rumit, tapi mereka menyatukan diri dalam “bahasa persatuan” prokem itu tadi. Inilah suatu bentuk solidaritas sosial.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)