Keterangan
CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)
“Sinta, selalu mampu meramu, menata beragam pengalaman hidupnya dengan cantik, ibarat merangkai bunga, kumcer ini memiliki banyak tawaran yang bisa digali lebih dalam lagi untuk menjadi novel panjang yang detail dan menusuk. Tamasya imajiner sekaligus pilu dan penuh renungan. Begitulah perempuan memberi noktah pada narasinya.”
– Oka Rusmini, novelis
“Sinta lebih seperti pejalan, mendapat ‘mitos baru’ dari sebuah tempat, kemudian mengolah kembali dengan menghadirkan kemungkinan pengisahan lain. Di satu sisi, Sinta berusaha membekap bagian narasi dengan memunculkan metafora seperti dalam cerpen “Hati Nona Laut” dan “Cerita Tanpa Judul”. Di sisi lain, ia berusaha tegas dalam mengungkap pusat peristiwa, misal dengan langsung menyebut DI/TII dalang dari pembunuh Abah Rivai dalam cerpen “Perempuan Berkepang Kenangan”.
– Esha Tegar Putra, penyair