Keterangan
Himpunan puisi ini berisi sekira 450 puisi dari 111 penyair Lekra yang nama dan puisinya terekam di lembar kebudayaan Harian Rakjat sepanjang 15 tahun (1950-1965).
Dalam tradisi kesusastraan Lekra, puisi menempati tempat yang istimewa. Bahkan lebih istimewa ketimbang novel. Puisi lekra pernah menjadi produk kebudayaan satu-satunya yang dipersembahkan oleh delegasi sastrawan Indonesia untuk Konferensi Sastrawan Asia-Afrika II di Kairo.
Dan nyaris seluruh pucuk pimpinan Lekra dan PKI membuat puisi dengan kadar kualitas yang berbeda-beda tentunya, seperti DN Aidit, Njoto, dan Sudisman.
ISI PUISI
A Qadar
- Panen ~ 34
- Riak Batanghari ~ 36
Aan
- Pertemuan antara Kawan ~ 40
Achmad Jacub
- Amanat ~ 42
- Sebuah Kisah dari Wuhan ~ 44
- Prahara ~ 46
- Menerjang Maut ~ 47
Ahmady Hamid
- Kehadiran sekarang ~ 50
- Sungai Dadap ~ 51
- Sungai Kepajang ~ 52
- Sungai Lebah ~ 53
- Sungai Paham ~ 54
Achmedya Tatang
- Musim paceklik ~ 56
Agam Wispi
- Rosenberg ~ 60
- Orang-orang Lorong ~ 62
- Antara seniman ~ 64
- Perempuan Menangis di Pinggir Jalan ~ 65
- Perjalanan ~ 66
- Semalam ~ 67
- Ibukotaku Sayang ~ 68
- Melalui Pintu Terbuka ~ 69
- Curang ~ 72
- Kepada Pelaut ~ 73
- Oktober ~ 74
- Sekolah kita ~ 75
- Corat-coret dinding ~ 76
- Kesedihan ~ 77
- Suara dari Piano ~ 78
- Jakarta Oi Jakarta ~ 79
- Jika Kau Sudah Besar, Jutta ~ 81
- Tangan Seorang Buruh Batu Arang ~ 83
- Kongres ~ 85
- Demokrasi ~ 86
- Praha ~ 87
- Dago ~ 89
- Harian Rakjat ~ 90
- Selamat Kembali, Manusia Pertama ~ 91
- Kongres ke-22 ~ 94
- Rumput-rumput Morokrambangan ~ 95
- Tidak Akan Pernah ~ 98
- Kisah Tukang Obat Kebudayaan ~ 106
- Surat Petani Mat Asan ~ 109
- Berdebur Ombak Berdebur ~ 111
- Keluarga Kelasi ~ 113
- Menyusur Tondano ~ 114
- Pahlawan Munafik ~ 115
- Pengungsi ~ 117
- Perahu Pinisi Tak Boleh Merapat ~ 118
- Pertemuan Didanau ~ 119
- Ular ~ 121
- Surabaya ~ 122
- Lagu Hidup ~ 132
- Impresi thanh-hoa ~ 133
- Tangan Seorang Buruh Batu-arang ~135
Agus Muhadi
- Ada Cerita Manis di Gurun Kering ~ 138
Alit Dharmasadhu
- Berangkat ~ 142
Aly Ibrahim S.
- Dari Sana Sini ~ 144
Amarzan Ismail Hamid
- Asahan ~ 148
- Jawab yang Kesekian ~ 150
- Kepada Perdamaian ~ 151
- Percakapan ~ 153
- Salam ~ 155
- Danau Timur ~ 156
- Kuil Nirwana ~ 157
- Mimpi ~ 158
- Pagoda ~ 159
- Penyair ~ 160
- Telaga ~ 161
- Kuil Nirwana dan Mimpi ~ 162
- Kuil Nirwana ~ 164
- Boyolali ~ 165
- Lagu Selamat Datang Seorang Kayan ~ 168
Ambia
- Orang yang Sendiri ~ 172
Andang CY
- Buruh ~ 176
Annas HC.
- Daerah perlawanan ~ 178
AS. Rahman Hadi
- Kelahiran ~ 182
- Menyongsong Pagi yang Cemerlang ~ 184
- Selamat Jalan Barisan ~ 186
- Jangkauan ~ 188
- Nyanyian Tanah yang Dilepas ~ 189
- Arus ~ 191
- Kediaman ~ 192
- Masalah ~ 193
- November 1961 ~ 194
- Yang Kita Wariskan ~ 196
- Jakarta ~ 197
- Lebih Rapatkan Barisan ~ 198
- Selamat Jalan Barisan ~ 199
- Sayup Senja ~ 201
- Sebuah Peringatan ~ 202
A.T. Khoswara
- Penyair dari Desa ~ 204
A. Akbar
- Nelayan Dilaut Menggarang ~ 208
- Sentuhan Subuh ~ 210
- Anak Merdeka ~ 212
- Ibu, Anakmukah itu? ~ 213
- Pantai Perak ~ 215
- Yang akan Berlayar ~ 216
B. Kemala
- Pernyataan ~ 218
Basudewa
- Paman Ho Tiba ~ 222
- Sekeping Roti ~ 223
Benni Cung
- Cilangkap ~ 226
- Selamat Pagi ~ 228
- Yang Tegak dengan Berani ~ 230
- Isola ~ 231
- Pada Sebidang Tanah ~ 233
- Keinginan Anak Lelaki ~ 234
- Seorang Gadis Sentani ~ 235
- Anak Balim di Sukarnapura ~ 236
- Balim ~ 237
- Perhitungan ~ 238
- Perjuangan ~ 239
- Selamat Tinggal Selamat Berjumpa ~ 240
- Yankee Go Home! ~ 241
- Laporan ~ 242
Boejoeng Saleh
- Leningrad ~ 244
- Pungguk dan Gerilyawan di Rimba Kaltara ~ 245
- Salindjirim Seorang Pengungsi ~ 247
- Elegi Gadis Vietsel ~ 249
BS. Widjaja
- Kalian Duta Perdamaian ~ 252
Budhi Santosa Djajadisastra
- Ketahon – Suatu Titik Balik ~ 254
- Musimsemi ~ 255
- Rindu ~ 256
- Bumi Membara ~ 257
Budiman Sudarsono
- Ibu, Aku Teken Sukarelawan ~ 260
Busjari Latif
- Kelahiranmu ~ 264
- Kepada Partai ~ 265
Chalik Hamid SR.
- Bangkit ~ 268
- Tak Terpatahkan ~ 269
Dharmawati
- Rindu ~ 272
- Vietnam ~ 274
- Selangkah Lagi ~ 275
- Bukit Wladimirski ~ 277
- Barisan ~ 278
- Dialektika ~ 279
- Dipulau ~ 280
- Melepas Rindu ~ 281
- Pertemuan ~ 282
- Dia Datang ~ 283
Djuanda
- Selamat-Tinggal ~ 286
D.N. Aidit
- Hanya Inilah Jalannya ~ 288
- Sekarang Ia Sudah Dewasa ~ 289
- Yang Mati Hidup Kembali ~ 290
- Kidung Dobrak Salahurus ~ 291
- Sepeda Butut ~ 292
- Untukmu Pahlawan Tani ~ 293
- Tugas Partai ~ 295
- Ziarah ke Makam Usani ~ 297
- Jauhilah Imperialis AS ~ 299
Dodong Djiwapradja
- Tantangan ~ 302
- Pemandangan dari Jendela ~ 303
Eddy Soetomo GS.
- Untuk Aidit ~ 306
Effendi Soeharmo
- Berlomba di HR Muda ~ 308
Eka Rahendra S.
- Harihari Didesa ~ 310
- Hari Kedua Didesa ~ 311
- Hari Ketiga Didesa ~ 313
Erlys
- Djula Djuli ~ 316
- Prajurit Bertugas Malam ~ 317
F.L. Risakotta
- Antara Hati dan Hari ~ 320
- Pergilah ~ 322
- Datang ~ 324
- Terdampar ~ 325
- Tatapkan Mata ~ 327
- Balada Rakyat Indonesia ~ 328
- Dibawah Lampu ~ 333
- Sampan ~ 334
- Sungai Mutiara ~ 336
- Chigan ~ 337
- Puisi Ulangtahun ~ 338
- Dua Penyanyi ~ 339
- Kami yang Berhenti ~ 340
- Persahabatan Kekal Abadi ~ 341
- Setiakawan Kami ~ 342
- Tukang Arang ~ 343
- Kaumtani Sungai Tanu ~ 344
- Ombak Pariaman ~ 346
- Gerilya Payakumbuh ~ 348
- Salam Seorang Prajurit ~ 350
- Senja Turun di Asahan ~ 352
G.S. Sudarmo
- Bungasuci Ibupertiwi ~ 356
Habibbur Rahman
- Nyanyian Kemerdekaan 1951 ~ 358
Hersat Sudijono
- Kepada Pahlawan Partai ~ 362
Hidajat Sastramuljana IW
- Dikaki Gunung Slamet ~ 364
- Jembrana ~ 365
HR. Bandaharo
- Seorang Komunis Datang ~ 366
- Bicara Kepada Orang-orang yang Hidup ~ 367
- Ayunan Cangkul ~ 374
- Dia yang Mati Dibunuh ~ 376
- Nama yang Hanyut ~ 378
- Sesudah Panmunjom ~ 379
- Dimana-mana Bunga Menjadi Mekar ~ 380
- Djuhainah Masih Bernyanyi ~ 382
- Sepercik Api Membakar ~ 383
- Remaja Abadi, Tetap Seorang Guru ~ 385
- Rapat Mengganyang 7 Setan ~ 388
- Nyanyian Kemerdekaan ~ 390
- Hidup dan Mati ~ 392
- Menempuh Jalan Rakyat ~ 394
- Vietnam ~ 397
I.S. Widjaja
- Dapatkah Puas? ~ 400
Imam Sudjono
- Keberangkatan Seorang Pahlawan ~ 402
J.G.A. Putu Sinden
- Rindu Damai ~ 404
Karjono
- Terang dan Suram ~ 406
Kasiman Wijaya
- Sukarelawan ~ 408
Klara Akustia
- Persatuan ~ 410
- Vietnam ~ 412
- 12 November ~ 413
- Mars Ke Sosialisme ~ 414
- Konsepsi Bung Karno ~ 416
- Ultimatum ~ 417
- Orang-orang Baru dari Subang ~ 418
- Rancang “Egom” ~ 419
Koe Iramanto
- Raja-sehari ~ 422
- Kesanggupan dan Kelahiran ~ 424
- Aminahdjamil ~ 426
- Sayup Senja ~ 427
- Penempa Batumerah ~ 428
- Sungaitarab ~ 439
- Vivere Pericoloso ~ 430
Kuslan Budiman
- Ganyang Setan Pitu ~ 434
- Kadangku Penari Bali ~ 435
- Salam, Bung Njoto ~ 436
- Sumpah ~ 437
- Anak Komunis ~ 438
- Kader ~ 439
- Setelah Teror Putih ~ 440
- Pengadilan ~ 441
Kusni Sulang
- Parapemukat di Katingan ~ 444
- Nyanyian Pandak bagi Reseda XVIII ~ 446
- Elegi ~ 447
- Balada Seekor Tekukur ~ 449
- Bukan Janji ~ 450
- Kabut ~ 451
- Mereka Takkan Mundur ~ 452
- Merekapun Anak Revolusi ~ 453
- Surat dari Kraguman ~ 454
- Penjara takkan Bisa Memadamkan Aksi ~ 457
- Cerita dari Cucukan ~ 458
- Merayakan Kemerdekaan ~ 461
- Seorang Prajurit kepada Panglimanya ~ 463
- Dari Pedalaman Jawa ~ 465
- Lagu Tahun Baru ~ 467
- Panji ~ 469
- Teruskan Aksi ~ 471
- Menjaga Tanahair ~ 475
- Catatan dalam Kereta Perjalanan ~ 477
- Jangan Orang Berpangku Tangan ~ 479
Lelonokaryani
- Tentang Cinta ~ 482
- Selat Bali ~ 484
- Jakarta ~ 485
- Catatan Buat Anakku Ninik Fendini ~ 487
- Hancurlah Imperialis AS! ~ 489
M.A. Arsjad
- Sajak untuk Adik Gadis Tani ~ 492
- Petani-petani Tanatoraja ~ 494
M.A. Simandjutak
- Salam Penyair ~ 498
- Perpisahan ~ 499
- Banteng Menyerang ~ 501
- Percikan Api Kemerdekaan ~ 502
M.S. Ashar
- Kepada Paman Ho ~ 508
Machfud
- Irak ~ 512
Masran H.A.
- Nelayan ~ 514
Mohd. Hanafiah
- Kepada Partai ~ 516
Mukhtar Siddiqul
- Desa Tinggal ~ 520
Muljono
- Kemarau ‘62 ~ 524
Muslimin Jasin
- Enam Baik ~ 528
N.B. Negara
- Sajak Prancak ~ 530
Nanda Sugijono
- HR 6 Tahun ~ 532
Njoto
- Tahun Baru ~ 534
- Catatan Peking ~ 535
- Jangtoe ~ 537
- Yenan ~ 539
- Shanghai ~ 541
- Merah Kesumba ~ 543
- Variasi Haiku ~ 544
- Variasi Cak ~ 546
- Pertemuan di Paris ~ 547
Nora
- Kami datang ~ 550
Nurfauzi
- Catatan 1959 ~ 552
OI Maya
- Cukuplah Engkau Menderita ~ 556
Piek Ardijanto Supriadi
- Orang-orang Lapar ~ 558
Pinora Gangga
- Bali ~ 560
Propatria
- Bacakan Keyakinan ~ 562
Putu Oka
- Bali ~ 564
- Dia …. Buruh ~ 565
- Hidup ~ 566
- Jogjakarta ~ 567
- Kota ~ 568
- Menanti Hari Tiba ~ 569
- Bali ~ 571
- Catatan Sejarah ~ 573
- Dikaki-kaki Tangkubanprahu ~ 574
- Berita dari Buleleng ~ 576
- Mereka Matahari ~ 578
- Surat-surat ~ 581
- Catatan dari Serang ~ 583
- Jakarta ~ 584
Ratnasih
- Lagu Juang Wanita Sejati ~ 586
Risa
- Hadiah Tahun Baru 1962 ~ 590
Rivai Apin
- Sebagian telah Didapat ~ 594
Roemandung Drastia Em
- Darah Merah Diwajah Duka ~ 598
- Nyanyian Malam ~ 600
Roosman Hadisiswojo
- Kecintaan ~ 604
- Catatan Berharga ~ 605
- Lima Kota ~ 608
- Pacitan ~ 610
Ros SB
- Kecintaan ~ 614
- Kiprah ~ 615
- Ayolah Panglima ~ 617
- Lautan ~ 619
- Patahkan Belenggu ~ 620
- Sendja Dikala Turba ~ 621
RS
- Pesta ~ 624
- Aku Ingin Sehat dan Cerdas ~ 625
Rumambi
- Ode Atas Diserobotnya Gedung Provcom PKI Sumatra Tengah oleh Dewan Banteng ~ 628
- Disana Rizal ~ 630
- Prajurit Luka ~ 631
- Sebuah Sarenade ~ 632
- Lagu ~ 634
- Hati yang Gelisah ~ 636
- Bagi Selembar Tanah ~ 637
- Kepada Partai ~ 641
- Malam Menjelang Pagi ~ 643
- Harga Kayu Jati ~ 644
S. Rukiah Kertapati
- Anak Buruh ~ 648
- Tiongkok Sahabat ~ 650
- Wu Han ~ 653
S. Abdullah
- Pada Akhirnya ~ 656
S. Anantaguna
- Surat dari Buruh ~ 658
- Penarik Pedati ~ 660
- Kisah dari Daerah ~ 662
- Demokrasi ~ 664
- Potret Seorang Komunis ~ 665
- Ibukota Gerilya ~ 666
- Desa Tuan Markaban ~ 667
- Lagu Anak Desa ~ 668
- Petani Gunung ~ 669
- Petani Pulang dari Bui ~ 670
- Aurora ~ 672
- Pulang Kerja ~ 673
- Ulangtahun Express ~ 674
- Ayo Bung ke Irian ~ 675
- Sindanglaut ~ 676
- Marx Dihatiku dan di Kuba ~ 677
- Terlalu ~ 680
- Semua Merapatkan Barisan ~ 682
- Prajurit Penghubung ~ 684
- Prajurit ~ 685
- Yang Tidak Terlupakan ~ 686
- Kemerdekaan ~ 687
- Dikekang Berkobar, Dibasmi Tak Surut ~ 688
S. Hadi
- Menyambut Kongres Perdamaian ~ 690
- Malam Menjelang Tahun Baru ~ 691
- Bandung ~ 692
- Laut Pasang ~ 693
- Ayahku ~ 695
- Malam sunyi ~ 696
S. Romzah
- Kami Tiada Punya Tanah ~ 698
S.M. Tono
- Ballada Seorang Prajurit dan Sanijem ~ 700
S.W. Kuncahjo
- Maju Laju ke Kemenangan Baru!! ~ 704
- Untuk Pollier dan Deceyter ~ 706
- Hati dan Bunga untuk Nikita ~ 708
- Fajar di Pala ~ 710
- Moskwa – Jakarta ~ 711
- Semalam di Bombay ~ 712
- Hari Lahirnya ke 140 ~ 714
- Dari Daerah Dimana Darah Pernah Tertumpah ~ 716
- Hari-hari Bersejarah ~ 718
- Si Mungil Berbaju Merah ~ 720
- Yang Tak Tergoyahkan ~ 722
- Suatu Cermin ~ 725
- Jangan Kauhina ~ 726
- Suatu Tuntutan ~ 728
- Perpisahan ~ 730
- Suatu Malam ~ 731
- Bila Engkau Bertanya ~ 733
- Kepada Partai ~ 735
- Polisi dan Rakyat ~ 737
Samiran Harsono
- Api Tanjung Morawa ~ 740
- Tanah Garapan ~ 742
Sartono
- In memoria Tran Van Dang ~ 746
- Hati Djangan Dibatas Malam ~ 748
Serma Soegeng
- Untuk Pahlawan Tani ~ 752
Siti Romzah
- Pemain Angklung ~ 756
Sitor Situmorang
- Aksi Boikot ~ 758
- Setiakawan A – A ~ 759
- Anak Zaman ~ 760
- Pesan 3 Petani Boyolali ~ 761
- Lagu-lagu Tiongkok Baru ~ 763
- Makan Roti Komune ~ 765
- Surat dari Tiongkok untuk Retni ~ 767
- Udara Pagi di Peking ~ 769
Sjariffuddin Tandjung
- Lagu ~ 772
SK. Muljadi
- Diri dan Dunia ~ 774
- Lambang dan Batas ~ 776
Slamet Atmoredjo
- Dana Tak Bertujuan ~ 780
- Di Benteng Laut Bakau Kecil ~ 782
- Padi yang Lenyap ~ 784
Sobron Aidit
- Cerita sepeda tua ~ 788
- Indonesia – Vietnam ~ 790
- Aku dan keyakinan ~ 791
- Aku dan Partai ~ 792
- Diam dan Terbakar ~ 793
- Kepada Kawan ~ 795
- Pensiunan Buruh Tambang ~ 797
Sofian DK.
- Bagi Adik ~ 800
Sudisman
- Juang Komunis ~ 802
- Junjung Komunis ~ 803
- Bedilpacul Ditangan ~ 804
- Kumandang Tripanji Partai ~ 805
- Lambaian Tripanji Bangsa ~ 806
- Lima Sajak Dilaga Kongres Tujuh Itulah Arah ~ 807
- Tunaikan Lima Lebih ~ 809
Sugiarti Siswadi
- Kepada Sahabat Asia-Afrika ~ 812
- Kasih Bersemi ~ 814
- Lagu ~ 815
Sukarno A.M.
- Menyambut Masa Depan ~ 818
- Pilihan ~ 820
Sunarto
- Catatan Hari Ini ~ 822
Sutikno WS.
- Kerja ~ 826
- Hermanus o Hermanus ~ 827
- Kami Muda ~ 829
- Kepada Anakku ~ 830
- Bandung ~ 831
- Menjanjikan Partai ~ 832
- Ngalihan ~ 833
- Lagu Pujaan ~ 834
- Salam ~ 835
- Keyakinan ~ 836
- Tunggu Hari Akhirmu Yankee ~ 837
- Ode Kemerdekaan ~ 839
T. Iskandar A.S.
- Subang ~ 844
Tarjadi
- Tak Ada Perpisahan ~ 846
Thaib Adamy
- Pasti Datang ~ 848
- Tak Padam ~ 849
- Burang Tudjah ~ 850
- Tujuh Setan Desa ~ 852
Timbul Darminto
- Pagi Didesa ~ 860
- Penyelesaian ~ 861
Tjarakarakjat
Ya, Mustaza ~ 864
Toemini
Kita Senantiasa Berjuang ~ 868
Toga Tambunan
- Api Juang Menjulang Didesa ~ 872
- Pernyataan ~ 874
- Merah Darah Agung ~ 875
Tohaga
- Tafakkur kepada Lenin ~ 878
Umar Abusja
- Pahlawan Kepayang ~ 882
- Siksa ~ 883
Urang Ketek Nan Sati
- Pantun Nasehat ~ 886
Utuy Tatang Sontani
- Peking ~ 888
Wuldrian
- Untuk Kawan Utusan Solo di Konggres Veteran ~ 890
Z. Afif
- Jangan Tanya Nama ~ 894
- Penyair ~ 895
- Perlawanan ~ 896