Keterangan
Sebuah pertanyaan dari pihak kita tetap meminta jawaban, yaitu sampai di manakah perkembangan itu akibat dari pada daya tarik yang jujur dari pada ide-ide Islam yang dikemukakan oleh para pemimpinnya, lisan maupun tulisan?
Ataukah perkembangan kuantitatif Islam itu dapat dinilai sebagai tidak lebih daripada gejala adaptasi sosial karena perkembangan politik di tanah air akhir-akhir ini, yaitu kalahnya kaum komunis yang memberikan kesan kemenangan di pihak Islam? (Dan adaptasi sosial ini juga telah terjadi di zaman orde lama, sebab Presiden Soekarno pada waktu itu selalu dengan penuh kegairahan menunjukkan interesnya kepada Islam, juga kepada ideologi Marxisme apa pun dugaan orang tentang motif yang ada di belakangnya).
Jawaban atas pertanyaan itu mungkin dapat diketemukan dengan meletakkan pertanyaan berikutnya: sampai di manakah mereka tertarik kepada partai-partai dan organisasi-organisasi Islam? Kecuali sedikit saja, sudah terang mereka sama sekali tidak tertarik kepada partai-partai/organisasi-organisasi Islam. Sehingga perumusan sikap mereka kira-kira berbunyi: Islam yes, partai Islam No! Jadi jika partai-partai Islam merupakan wadah daripada ideide yang hendak diperjuangkan berdasarkan Islam, maka jelaslah bahwa ide-ide itu sekarang dalam keadaan tidak menarik.
* Naskah ini pertama kali dibacakan Nurcholish Madjid pada acara silaturahmi antara para aktivis, anggota, dan keluarga empat organisasi: Persami, HMI, GPI, dan PII yang diselenggarakan PII Cabang Jakarta pada 3 Januari 1970 di Jakarta.