Keterangan
Sudah lebih dari 350 tahun Syamsuddin Sumatrani (w. 1630) dikecam kalangan ulama sebagai “sesat” atau “kafir”.
Kecaman seperti tersebut ternyata bukan hanya dari ulama, tetapi juga para sarjana.
Misalnya, ahli Islam Belanda C. A. O. van Nieuwenhuijze, yang menulis disertasi tentang Syamsuddin Sumatrani, dengan menyebutnya sebagai “sufi yang menyimpang”.
Menurut penulis artikel ini, kecaman semacam itu secara teologis “tidak sah” karena menilai suatu aliran dengan aliran lain. Penilaian teologis haruslah dilakukan secara langsung dengan Alquran dan Alhadis.
Tulisan di kliping ini menguraikan bahwa paham wahdat al-wujud Syaikh Syamsuddin tidak bertentang dengan Alquran.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/WhatsApp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)