Keterangan
Aksi demonstrasi terjadi di empat kota Jerman yang disinggahi para pemimpin Indonesia, yakni Hannover, Bonn, Dusseldorf, dan Dresden. Dari aksi di beberapa kota itu, demo di Dresden pada 5 April lalu, dianggap paling edan. Aksi itu terjadi ketika Presiden Soeharto dan rombongan berjalan kaki sepanjang 100 meter, dari tempat pemberhentian kendaran sampai ke pintu masuk Museum Seni lukis Zwinger. Sekitar 70 demonstran mengepung rombongan dalam jarak dua-tiga meter sambil mengacungkan poster dan mengeluarkan kata-kata kasar yang dianggap tak pantas dilontarkan kepada rombongan pemimpin sebuah negara.
Presiden Soeharto menyebut orang yang berdemonstrasi di Jerman saat kunjungan dirinya dan rombongan ke sana sebagai edan, sinting, malah gila. Pak Harto tak menampik bahwa di sini ada persoalan, tapi menurut dia, bisa diselesaikan di sini. Bukan dengan cara seperti di atas, yang dikatakannya sebagai menjual bangsa kepada orang luar.
Yang disebut-sebut Pak Harto sebagai dalang demo ialah Amnesty Internasional–organisasi nonpemerintah yang berpusat di London yang paling bawel berbicara soal hak asasi manusia. Mereka mengerahkan orang di mana-mana. Sedang nama-nama yang dicurigari terlibat dalam aksi demo itu menurut pihak kepolisian ialah Sri Bintang Pamungkas, Goenawan Mohammad, Yeni Rosa Damayanti.
B.J. Habibie: “Ada demonstran yang menuduh Pak Harto telah membunuh 5 juta rakyat Timor Timur. Setelah Pak harto meninggalkan Jerman, berkali-kali saya diwawancarai televisi Jerman. Saya bilang, penduduk Timor Timur itu cuma setengah juta orang, bagaimana yang mati sampai 5 juta?”
CATATAN:
ANDA bisa menghubungi Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp 0878-3913-7459 (Pesan Cepat), jika:
– Kesulitan masuk di situs web warungarsip.co
– Jika dokumen yang Anda cari belum ada di situs web. Sebab, karena kemampuan penyimpanan yang tidak maksimal, sebagian besar kliping tidak bisa diunggah.