Esai Onghokham: Sejarah Pedesaan dan Trauma Ketakutan

Rp 8.000,00

Penulis: Onghokham
Media: DeTIK, No. 37, Th. XVII
Tahun: 1993, 17-23 November
Halaman: 29
Ukuran: 6,9 MB

  • Versi Produksi: Digital/PDF
  • Lokasi Stok: Gudang Warsip

Stok 14

SKU: KL_9316 Kategori: Label , , , , ,

Keterangan

Onghokham menulis:

“Entah mengapa setelah 1830 masalah ‘perang desa’ ini menghilang dari arsip-arsip kolonial. Pasti hal ini tidak terjadi secara tiba-tiba dan menyeluruh. Mungkin saja hanya karena perhatian Belanda beralih dari ‘gangguan stabilitas’ ke produksi perkebunan. Atau memang energi penduduk desa terfokus pada tanam paksa. Atau energi penduduk Jawa untuk saling bertikai telah habis dan tersalurkan dalam perang Diponegoro yang berlangsung selama 5 tahun.”

“Sepanjang revolusi (1945-1950) ada desa-desa yang pro dan anti Republik, atau pro dan anti Belanda. Khususnya di Bali, hal ini diwarnai dengan saling berperang. Para sarjana lalu melacak permusuhan yang pada waktu itu diungkapkan lewat perbedaan pendapat dan kesetiaan politik ini. Mereka menemukan bahwa tradisi permusuhan dan perpecahan sebenarnya berasal dan berakar pada sebelum kolonialisme masuk Bali.”

S.M. Ardan: “Dari Cap Go Me sampai Tarung Jawara”

CATATAN:

Anda bisa menghubungi Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp 0878-3913-7459 (Pesan Cepat), jika:
– Kesulitan masuk di situs web warungarsip.co
– Jika dokumen yang Anda cari belum ada di situs web. Sebab, karena kemampuan penyimpanan yang tidak maksimal, sebagian besar kliping tidak bisa diunggah.