Keterangan
Anak-anak menyanyi “Di Timur Matahari”. Ibu-ibu menyanyi “ Di Timur Matahari”. Semua orang menyanyi “Di Timur Matahari”. Bertahun-tahun, berabad-abad, bahkan zaman berganti zaman, matahari memang bangkit dari Timur. Setiap hari, seusai subuh, cahaya merah selalu mengorak gelap dari cakrawala sebelah Timur. Setiap hari, seusai subuh, cahaya merah selalu mengorak gelap dari cakrawala sebelah Timur. Itu merupakan peristiwa rutin. Peristiwa sepele. Mungkin hanya penting bagi sejumlah ahli astronomi. Tetapi bagi sepasang genting yang bertengger di sebuah rumah, saat pagi merekah pada detik pertama-hari pertama-bulan pertama 1990, memiliki nilai budaya tersendiri. Ia menyambut Sang Matahari dengan takzim: Selamat tahun baru, Sang Matahari. Salam sejahtera untukmu. Semoga Tuhan seru sekalian alam melimpahkan karunia atasmu.
~
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)