HUT ABRI : Mengantisipasi Tantangan (Editor_No.06, Oktober 1989)

Rp 2.000,00

Penulis: Ibrahim G. Zakir
Media: Editor, No. 06
Tahun: 1989
Halaman: 26
Ukuran: 5.20 MB

  • Lokasi Stok: Gudang Warsip
  • Versi Produksi: Digital/PDF

Stok 25

SKU: KL_7147 Kategori: Label , , , , ,

Keterangan

Usia menentukan kematangan. Pemeo itu, agaknya, berlaku juga dalam melihat Abri. Pada umur yang ke-44, banyak yang berpendapat Abri semakin mantap. Paling tidak, pendapat itu keluar dari sebagian mantan perwira – kaum yang pernah mengikuti roda perkembangan ABRI dari dekat.
Janin Abri yang telah ada sejak zaman revolusi 35 memang akan membedakan dengan ciri militer yang dilahirkan partai atau negara. Misalnya dalam hal pengukuran profesionalisme. Tentara yang beribu-kandung partai atau negara, tugas peranan profesinya sukses jika ia berhasil menggabungkan cita-cita ibu kandungnya dengan fungsi keamanan..
Sebaliknya, ABRI yang lahir dari sebuah revolusi rakyat, fungsi keamanan dan sosialnya sudah menyatu dari awal. Inilah akar dari apa yang kemudian dikenal dengan dwifungsi ABRI – doktrin yang dikukuhkan dengan UU. No.20 tahun 1982.
Dan dwifungsi sendiri bukan konsep yang mandek. Karena itulah, dalam masyarakat yang tengah berubah cepat, fungsi dan peranan ABRI harus bisa mengantisipasi perubahan tadi. Pidato Presiden Soeharto di HUT ABRI ke-44, Kamis pekan lalu, menyinggung soal ini. “Kita harus berani mengadakan perubahan-perubahan untuk menjawab tantangan zaman baru,” ujar Presiden. Perubahan macam apa?
~

CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)