Keterangan
Impor semen belum bisa mengatasi ribut-ribut soal “emas abu-abu”. Akhir 1994, harga semen melonjak yang membikin kontraktor berteriak. harga memang sudah jinak, tetapi masih di kisaran harga di atas, yakni Rp.5.900/zak karena semen impor mulai masuk deras.
Dua BUMN di lingkup Departemen Perdagangan yang menyuplai semen-semen impor itu. Jumlah yang diimpor, sebagaimana kata Memperin T. Ariwibowo, sekitar 600 ribu ton dan klinker.
Saat semen krisis, pemerintah meminta pelampung ke negara-negara sosialis. Ya, selain Semen-semen itu datang dari Thailand, juga diambil dari Korea Utara dan Rusia.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)