Keterangan
Ahad ini ramai dibahas di radio, televisi, dan media cetak soal kebebasan pers. Awalnya berangkat dari tudingan Gus Dur perihal pers yang acap kali “memelintir” berita. Soal “memelintir” ini dianggap sebagai tanda serius dari upaya penekanan terhadap pers dari seorang pimpinan pemerintah. Sebelumnya Gus Dur juga dikritik karena seolah-olah “membela” pendudukan Jawa Pos oleh Banser NU, dua bulan lalu.
Di tangah euforia kebebasan pers sekarang ini, pers memang terasa amat sensitif terhadap kritikan kepada mereka. Khususnya oleh seorang pimpinan puncak eksekutif. Kebebasan yang dirasakan sekarang adalah buah perjuangan lama dan panjang selama lebih dari setengah abad sejarah pers Indonesia.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)