Keterangan
Telepon tak juga kring. Penghuni real estate Solo Baru resah. Pasalnya, sambungan telepon yang pernah dijanjikan developer PT Pondok Solo Permai (PSP) untuk mereka tak juga berdering. Padahal mereka telah dipungut Rp 3 juta per sambungan. Telepon memang memberi nilai tambah bagi Solo Baru, kompleks perumahan elite di daerah Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kisahnya berawal ketika Kunto Harjono, direktur PSP, pertengahan 1987 kedatangan Hasan Wibowo dari PT Wilmar Internasional Ltd. (WIL) bersama Latif, kepala Kantor Daerah Telepon Solo, waktu itu. Hasan membawa rekomendasi dari Direktur Teknik Perumtel Ir. Partono, untuk membicarakan rencana pembangunan jaringan telepon yang diminta PSP.
Pembicaraan itu akhirnya menuju suatu kesepakatan. PSP akan menerima 550 satuan sambungan dengan membayar US$ 2 juta, secara bertahap berdasarkan termin. WIL, seperti disebut Djatmiko Bc. T.T, Kawitel VI Jawa Tengah, memang telah mendapat izin prinsip untuk mengadakan telepon dengan sistem user credit program. Izin prinsip itu bukan merupakan izin rekomendasi Perumtel untuk mengambil uang calon pelanggan. “Tapi merupakan izin mengadakan pengkajian terhadap wilayah yang akan dibuat jaringan,” kata Djatmiko.
~
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)