Keterangan
Nyonya Muller ini oleh sinyo-sinyo dijulukkan “moedertje” dan ia memang pandai menghibur kawan-kawan sepenanggungan kesengsaraan dengan tidak memandang bangsa dan derajat. Ia sering mengajak bercakap-cakap dengan saya dan kalau waktu saja malas menyahut, ia lalu menghibur, karena ia tahu, bahwa saja sedang terlalu tertekan jiwa saja dan memikirkan rumah-tangga saya yang ditinggalkan tanpa penghasilan sesen pun.
Untuk melewatkan tempo, sehari-hari nyonya Muller membuat kruisjes, hati-hatian, jangkar-jangkaran yang semua menjadi semboyan dari “harap, percaya dan cinta”, yang ia bagi-bagikan pada semua orang tahanan yang percaya akan semboyan-semboyan itu.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)