Keterangan
Kita keliru bila menganggap bahwa membaca hanya sebatas kegiatan yang terkait kognisi. Saat membaca, keseluruhan tubuh terarah pada teks yang dihadapi. Di permulaan, pengarahan diri itu biasanya sulit. Untuk merangsangnya ada yang merokok terus-terusan, mendengarkan musik, atau ngemil. Beberapa orang menggerakkan jarinya mengikuti larik per larik kalimat yang mereka baca dan menggumamkan bacaannya. Ada pula tips yang menyarankan untuk membaca dengan tubuh tegak, keadaan tenang (semacam di perpustakaan), badan fresh, dan lain sebagainya. Pembaca yang begitu terlena dengan bacaannya bahkan suka merasa lapar setelah selesai membaca. Bila benar demikian, bukankah membaca mirip-mirip sedikit dengan olahraga?
(Naeni Amanullah, Membaca Itu Menyehatkan)
Kisah-kisah ini bisa menjadi semacam thoriqoh, petunjuk jalan, bagi mereka yang ingin merasakan nikmatnya berasyik-masyuk dengan buku. Tersaji beraneka cara, kiat dan jalan untuk mengakrabi buku.
Yang menarik, mereka berani menggoreskan kisah mereka menjadi tulisan. Dengan demikian, disadari atau tidak, mereka sedang mengamalkan mantra “verba volant, scripta manent”. Yang terucap akan lenyap bersama angin sedang yang tertulis akan abadi. Mereka sedang menjejak alam keabadian, menyitir kata Pramoedya.
(Sholahuddin Aly, Menulis, Buku, dan Kesunyian)
CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)