Antara Rami dan Kapas Transgenik (Business News, No 6782 Th. XLVI, 01 Juli 2002)

Rp 0,00

Penerbit: Business News
Edisi: No 6782 Th. XLVI, 01 Juli 2002, hlm. 11
Tebal: 1 hlm
Produksi: Digital | PDF

Stok 20

Keterangan

“Rami atau haramai (Boehmeria nivea) berbeda dengan kenaf (yute – Hibiscus cannabinus). Meskipun dua tanaman ini sama-sama penghasil serat nabati untuk berbagai keperluan. Serat rami, digunakan untuk bahan kain. Sementarara kenaf untuk tali atau karung goni. Sebab serat kenaf relatif lebih kaku dan kasar dibanding dengan rami. Ada dua kain yang berasal dari serat rami. Apabila serat rami diproses pertama yang disebut dekortasi,  maka serat yang dihasilkan bernama china grass (rumput china). Apabila china grass dipintal dan ditenun, akan dihasilkan kain lenan. Kain lenan berwarna cokelat khaki yang merupakan warna asli dari serat rami. Apabila china grass diproses lebih lanjut (proses II) yang disebut deguming, maka serat yang dihasilkan akan menjadi putih dan halus yang disebut sebagai rami top. Serat rami top lebih putuh dan lebih halus dari serat kapat. Kalau serat ini dipintal dan ditenun, maka kain yang dihasilkan adalah kain satin yang halus. India merupakan penghasil serat rami terkemuka di dunia. Hingga tingkat kebergantungannya pada serat kapas menjadi kecil sekali. Berbeda dengan Indonesia yang meskipun merupakan negara penghasil tekstil terkemuka dunia, namun kapasnya harus diimpor dari AS dan China. Sebab kapas memang tidak mungkin ditanam dengan hasil sempurna di kawasan tropis yang panjang harinya maksimal hanya 12 jam. Kapas menghendaki panjang hari sampai 17 jam di musim panas untuk memperoleh hasil serat yang optimal.”

 

CATATAN: Jika sulit untuk login, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-39137-459 (Pesan Cepat)

Additional Information

Weight 0,1 kg