Keterangan
Kalau begitu, mengapa tidak melakukan tugasmu itu bersamaku, kemudian kita berdua mengunjungi Empu Gandring dan baru bersama-sama menuju ke tempat tinggalmu di Kawi?”
Sepasang mata yang indah itu berseri, agaknya usul Joko Handoko itu menggembirakan hatinya. Akan tetapi hanya sebentar karena alisnya berkerut lagi dan ia menggeleng kepala. “Tidak mungkin, kakang Handoko. Tugasku ini berbahaya sekali, mempertaruhkan nyawa dan aku tidak ingin melihat engkau terancam bahaya.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)