Keterangan
Apa yang terjadi dengan politik Indonesia sepanjang tahun 1996? Jawabannya sederhana: sedang terjadi sebuah pembalikan kecenderungan. berbagai gerakan yang mengindetitaskan diri sebagai gerakan prodemokrasi dan aksi protes mengalami pelemahan. Awal dari pelemahan ini adalah huru-hara 27 Juli 1996. Sebaliknya format politik Orde Baru yang ingin diubah gerakan ini justru mengalami konsolidasi dan makin kuat. Mengapa gerakan prodemokrasi itu gagal?
Sejak akhir 1995, gerakan prodemokrasi mulai ramai dengan beberapa gejala. Pertama, lahirnya berbagai kelompok baru, baik yang mengklaim sebagai lembaga swadaya masyarakat, yayasan sosial, maupun partai politik. Berbagai nama kelompok bertaburan dengan hiruk-pikuknya masing-masing, mulai PNI Baru, Masyumi Baru, Partai Rakyat Demokratik, sampai Komite Independen Pengawas Pemilu. Berbagai tokoh masyarakat terlibat dalam antusiasme kelompok baru itu, mulai dari purnawirawan ABRI, mantan pemimpin redaksi, politisi senior, buruh, intelektual ternama, sampai aktivis mahasiswa. Kesan cepat pun lahir. Ini gejala bangkitnya civil society yang pada waktunya akan menuntut dan melahirkan demokrasi di Indonesia.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)