Keterangan
Dalam perjalanannya hingga medio 1960an, film perjuangan Indonesia terbagi atas dua fase. Fase pertama merupakan fase rintisan untuk tema-tema baru. Pada tingkatan ini baru mencapai taraf mencoba dan mengunyah tanpa mencerna. Seperti pada film “The Long March”, “6 Jam di Djogja”, “Djembatan Merah”, dan “Untuk Sang Merah Putih”. Film-film tersebut masih dalam satu nada yang sama, tentang penggambaran semangat yang berkobar-kobar dan berciri kepahlawanan yang heroik penuh bangga ketika usai berperang.
Tren film perjuangan sempat terhenti, tetapi akibat dari menggemanya Manipol Usdek film perjuangan kembali bergeliat dengan lebih matang. fase kedua, film dengan tema revolusi dan masa Pendudukan Jepang mulai diolah dengan lebih terperinci. Pada fase ini secara teknis pembuatan film sudah meningkat, seperti dalam film “Kenangan Masa Revolusi”, “Sehelai Merah Putih”, “Badja Membara” dan lain sebagainya. Ceritanya pun sudah mengandung masalah-masalah kemanusiaan sperti dalam film “Pakaber”. Namun, hingga 1960an film perjuangan dengan tema biografi pahlawan belum banyak muncul. Cerita tentang pahlawan tanah air masih jarang diangkat di layar lebar. Ini menjadi tantangan bagi sineas 1960an.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)