Keterangan
Garin Nugroho melalui esai ini menanggapi peristiwa pergantian kekuasaan Presiden Soeharto oleh B. J. Habibie. Sebagai sineas, Garin menggunakan pendekatan pertelevisian untuk mengeritik kekuasaan yang dipegang Habibie. Garin mengatakan bahwa, setiap gejala di televisi adalah gelombang untuk menemukan pengetahuan baru tentang masyarakatnya.
Gelombang berita televisi setelah jatuhnya Soeharto dipenuhi dengan protes ketidakpuasan terhadap berbagai bentuk kesepakatan dan persetujuan akibat hukum semasa Orde Baru. Efek besar dari kekuasaan tanpa persetujuan ini melahirkan ketidakpercayaan pada berbagai bentuk kelembagaan. Hal itu merupakan ciri negara modern. Garin mengisyaratkan agar Habibie melihat gelombang ini.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Wasap ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)