Keterangan
Syarifah, 37 tahun, berjingkrak seperti kerasukan jin. Bibirnya terkatup, matanya merem melek, dan tangannya menempel di dadanya yang tipis. Ia girang bukan kepalang. Tebakan lotrenya kena. Ia pun berhak ataus hadiah Rp 525.000. Maka dengan wajah berbinar, ibu dua anak yang sehari-hari bekerja serabutan itu mengambil rezeki nomplok ini di sebuah agen di kawasan Jalan Krakatau, Medan, Kamis pagi pekan lalu. “Lumayan, hadiah Tahun Baru,” katanya.
Untuk menangguk hadiah sekitar setengah juta rupiah itu, Syarifah rajin belajar membeli kupon selama setahun. Rata-rata ia merogoh Rp 3.000 sehari dari dompetnya yang selalu kempis itu. Namun Rabu sore pekan lalu itu, ia nekat, Rp 15.000 dipasangnya di angka 17. Ternyata tikamannya kena. Ia bersorak di tengah ribuan orang yang menggerutu karena tebakannya meleset.
Judi angka belakangan marak di Sumatra Utara, terutama Medan. Kupon ini mudah dicari: di warung tuak, kios rokok, kedai makanan, atau loket khusus yang banyak tersebar di pasar-pasar. Jumlahnya ribuan di Medan. Pasar kupon ini telah pula meluas sampai ke kota kecil, seperti Lubuk Pakam, Binjai, Pematang Siantar, Kisaran, Tanjung Balai, dan di desa-desa sekitarnya. Bahkan di desa-desa itu pengecernya sering memasarkannya dari pintu ke pintu. Korban yang diterkamnya tentu saja rakyat kecil.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)