Keterangan
Di balik permadani yang terpampang di etalase di toko-toko mewah, di Paris atau New York, juga kota-kota di Indonesia, ada butir-butir keringat kanak-kanan yang terpercik di sana, Cucuran derita mereka juga terselip di sela-sela keuntungan para pengusaha tekstil itu. Fantastisnya pertumbuhan ekonomi kawasan Asia yang kian memukau, peluh dan kepedihan mereka pun turut memacunya. Tapi, tetap saja, tangan-tangan halus para buruh belia itu cuma bisa meraba perhitungan: bisa makankah aku hari ini?
Hasil penelitian. Jumlah pekerja anak dan rema di Indonesia dilaporkan Survei Angkatan Kerja Nasional, 1992 (Sakernas, 1992) mencapai 2, 5 juta. Dengan catatan, jumlah itu hanya mencakup anak-anak berusia 10-14 tahun yang aktif secara ekonomi. Angka ini menunjukkan, kurang lebih 6,5 tahun terlibat dalam pelbagai kegiatan ekonomi. Diperkirakan, pada 1996 jumlahnya membengkak beberapa kali lipat.
Artikel lainnya:
1. Gelap di Siang Bolong
2. Dilema Kaum Pembela
3. Mengikis Mental Budak
4. Pekerja Anak-Anak Indonesia
5. Kisah si Mimin
6. Redup di Tengah Seribu Harapan
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)